Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Pilihan

Tips agar Sandal Tidak Gampang Hilang

10 Januari 2022   16:29 Diperbarui: 10 Januari 2022   17:15 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejadian sandal hilang (terutama) saat beribadah di masjid, rasanya bukan cerita baru---hehehe. Saya yakin, banyak diantara kita pernah mengalami. Sandal saya sendiri beberapa kali raib, tetapi masih berusaha berprasangka baik.

Ada beberapa kemungkinan terjadi, menyebabkan sandal enyah dari tempatnya. Misalnya, karena ukuran, warna, dan mereknya mirip sehingga disangka milik pemakainya. Atau si pemakai (benar-benar) salah ambil, mengingat hilangnya setelah sholat subuh. 

Bisa jadi  kesampar kaki orang, sehingga sandal berpindah dari tempat semula. Mungkin sandalnya ngumpet di kolong rak sandal, atau entah jatuh di got dan kita tidak sungguh-sungguh mencari.

Meski tidak menutup kemungkinan, bahwa sandal yang kita pakai diincar orang lain. Sandal bagus dan merek mahal, yang biasanya dijadikan sasaran. Niat orang tidak bisa disamaratakan, meski secara fisik berada di tempat yang baik (masjid).

Dan ada baiknya kita berhati-hati, memakai sandal/ sepatu bagus saat ke masjid. Saya ingat pesan bang Napi di acara teve " waspadalah - waspadalah, kejahatan terjadi bukan karena ada niat pelaku tapi karena ada kesempatan".

Bener juga yak!

-----

Sandal saya sandal pasaran, harga yang dibandrol (kalau tidak salah ingat) 15 ribu-an. Kalau membeli di online shop bisa memakai voucher promo, harga dibayarkan bisa hanya separuhnya. Itupun masih bisa pakai free ongkir, dan mendapat cashback jika membayar dengan ewallet.

Meski harganya tak seberapa, tetapi kalau kedapatan hilang membuat nyesek. Pulang ke rumah berjalan tanpa alas, rasanya aneh di telapak kaki juga malu dilihat orang. Saya tidak serta merta berkesimpulan, sandal tersebut (sengaja) diambil orang.

Misalnya saya pernah, selepas sholat subuh buru-buru ingin buang hajat. Sampai di rumah baru sadar, ternyata sandal kanan dan kiri dipakai tidak seragam. Sangat mungkin, apa yang saya lakukan juga pernah dilakukan orang lain.

Pernah kejadian sandal saya ada yang menyamai, baik dari bentuk, ukuran, warna, dan mereknya. Kemungkinkan waktu membeli berhimpitan, mengingat tebalnya karet dan bersihnya susah membedakan.  Setiap melepas sandal (biar tidak tertukar), saya mencari tempat yang berjauhan.

Akhirnya sandal itu lenyap juga, mungkin kepakai oleh orang yang sandalnya sama (alias salah ambil). Seingat saya setelah sandal itu hilang, sandal kembaran juga tidak pernah kelihatan. Sudahlah, mungkin sudah saat membeli sandal baru.

Tips Agar Sandal Tidak Gampang Hilang

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Sampai dan atau pulang dari masjid, saya pernah mengamati beberapa sandal dengan penampilan beda. Sandalnya sebenarnya seperti sandal umumnya, yang merek dan harganya tidak mahal-mahal amat. Tetapi berkat kreatifitas empunya, meminimalisir kemungkinan salah ambil atau diambil orang.

Terbukti, sandal berpenampilan unik tersebut awet. Cukup lama saya melihat, rutin nangkring di deretan rak atau nyempil di dekat pagar masjid.

Berikut tips, agar sandal tidak gampang hilang.

Memakai Sandal sudah Jelek

Tidak usah malu, ke masjid dengan sandal tipis dan warnanya buram. Toh, saat sholat di dalam masjid, sandal tidak dipakai. Justru dengan memakai sandal jelek, membantu kita untuk menjalankan sholat dengan khusyu. Bahkan kita tidak kawatir  apabila sandal diambil orang, atau kalau memang hilang tidak terlalu sesak di dada.

Namanya juga memakai sandal jelek,  sehingga ukuran dan warna tidak musti sama. Misalnya sandal yang kiri milik saudara yang tidak dipakai, karena bagian kanan sudah putus. Atau bisa memakai sandal souvenir hotel, biasanya selain tipis dan bahannya juga seadanya.

Aman bukan?

Diberi tanda khusus

Mendapati suaminya kehilangan sandal, ide menandai sandal saya dapat dari istri. Yaitu di badan sandal diberi tanda, bisa berupa huruf initial, atau ukiran, atau tanda apapun, sehingga mudah untuk dikenali dan orang tidak salah ambil.

Sebaiknnya membuat tanda dengan silet atau cutter, memang sedikit merusak sandal dari bentuk aslinye. Tetapi demi keamanan saya ikuti, dan akhirnya awet sampai sekarang. Ketika di masjid, ada sandal yang merek dan warnanya sama. Saya tidak kawatir tertukar, mengingat ukiran yang ada di sandal saya tidak ada di sandal orang lain.

Kalaupun (misalnya) ada orang yang niat mengambil, mustahil memilih sandal yang sudah dikuliti  atau sudah berubah dari bentuk aslinya.

Dokumebtasi pribadi
Dokumebtasi pribadi

Diletakkan secara terpisah

Kalaupun memiliki sandal bagus, dan sayang kalau dirusak atau dikuliti. Bisa saja meletakan secara terpisah, sandal bagian kanan (misal) ada di rak atas dan sandal bagian kiri diselipkan di pagar. Begitu seterusnya.

Mungkin cara ini sedikit merepotkan, apalagi kalau jamaah di masjid sedang banyak (misal di hari jumat). Tetapi tidak masalah, demi keamanan dan kekhusyukan sholat.

Membawa kantong plastik

Di Masjid Nabawi di Madinah dan Masjidil Haram di Mekkah, pengurus menyediakan plastik pembungkus digantungkan di pintu masuk. Jamaah tidak terlalu kawatir dengan sandalnya, mengingat ribuan orang dari berbagai negara ada di tempat yang sama.

Cara semisal bisa kita adopsi, bisa sangu plastik kalau ke masjid besar atau sedang safar (perjalanan). Sandal atau sepatu dimasukkan plastik, biar rapi saya masukkan lagi ke totte bag. Kemudian memilih posisi duduk di shaf dekat tembok, atau shaf dekat tiang.

Lagi-lagi memang agak merepotkan, tapi demi keamanan mengapa tidak.

sumber gambar | bersihmasjidmagelang.com
sumber gambar | bersihmasjidmagelang.com

Menyimpan di loker atau tempat penitipan

Biasanya di masjid besar, yang barada di pusat kota atau pusat keramaian atau perkantoran. Pengurus masjid menyediakan loker atau tempat penitipan sandal/ sepatu, biasanya letaknya di sudut halaman atau teras masjid. Tidak ada salahnya memanfaatkan fasilitas ini, toh membayar hanya dua ribu bahkan seikhlasnya.

Di beberapa masjid, selain dititip ada juga yang menawarkan jasa menyemir sepatu. Sehingga sepatu yang dititip, diambil dalam keadaan bersih dan hitam.

----

Persoalan sandal, memang terkesan sepele. Tetapi kalau hilang saat dibutuhkan, bisa merusak mood dan membuat nyesek. Sebenarnya bukan masalah harga, tetapi urgensinya sandal (kala itu) tidak bisa dinilai dari angkanya.

Semoga tips di artikel ini bisa membantu, setidaknya meminimalisir terjadi kehilangan sandal saat di masjid atau di tempat publik. Dengan waspada agar tidak terjadi kehilangan, maka secara tidak langsung mengurungkan niat orang berbuat dosa.

Tetapi kalau semua cara dilakukan, nyatanya sandal tetap hilang. Apa boleh buat. Mungkin sudah waktunya, kaki minta jatahnya untuk dibelikan alas kaki baru.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun