-----
Beberapa hari lalu, istri baru saja menjenguk wali murid baru melahirkan.
Si ibu dan suami sepakat memilih sesar, mengingat anak ketiga lahir saat usia ibu menginjak 41 tahun.
Beberapa ibu datang, sepekan setelah ibu yang melahirkan pulang dari rumah bersalin.
Saya ikut meringis dan ngilu, ketika istri menirukan si ibu mengepas duduk agar jahitan nyaman. Â
Dan dari acara Bicara Gizi, saya tergambarkan betapa kompleknya melahirkan sesar.
Mungkin saja tidak disertai mules-mules, atau pecah ketuban atau hal layaknya persalinan normal.
Tetapi ibu melahirkan sesar tetap berjuang dalam kesakitan, demi hadirnya buah hati ke alam fana.
Baik melahirkan normal atau sesar ibu tetaplah menjadi ibu seutuhnya, tentunya dengan persiapan matang.
Ayah dan ibu, yuk, minimalisir kehamilan resiko tinggi dengan deteksi dini.
Semoga bermanfaat.