Tugas orangtua bertambah, mengingat anak usia TK atau SD relatif tergantung pada orangtua.
Saya merasakan kelemahan pjj, dari signal internet yang tidak stabil atau mood anak yang naik turun dan seterusnya.
Tetapi di satu sisi terbuka kesempatan, orangtua bisa mengenali kemampuan buah hati menangkap pelajaran.
Melalui webinar “Mendeteksi Penyebab Penurunan Kognitif Prestasi Belajar Saat Online Class", saya tercerahkan penjelasan narsum Bulan Ayu.
Orangtua bisa mengamati buah hati, sekira memiliki ciri-ciri Dyslexia bisa segera mengambil langkah antisipasi.
Disleksia pada anak TK ditandai ; Anak lemah dalam bertutur ; Susah memahami dan mengingat arahan ; Sering melanggar barang disekitarnya, susah melempar dan atau menangkap bola ; Sulit menggunting, merobek, dan memegang alat tulis ; Tidak ada tangan yang dominan, baik tangan kanan maupun tangan kiri.
Sementara Dysleksia pada anak SD Â ditandai : Lemah dalam membaca ; Mengenal huruf dan nomor terbalik ; Suka keliru pada huruf yang bentuknya sama ; Susah mengingat perkataan ; Susah memahami konsep masa ; Suka kelihatan mengkhayal ; Â Menguasai pengetahuan umum dengan baik ; Pandai berkomunikasi.
Dyslexia juga bisa dideteksi melalui keseharian anak, misalnya ; anak sukar berpakaian sendiri ; anak menjadi pendiam atau agresif ;Â anak malas pergi ke sekolah; anak disleksia apabila dihukum tidak tahu letak kesalahannya.
Dari tahun 2010, Bulan Ayu telah mengajar, melatih, menangani murid dengan Dyslexia. Sehingga mengenali gelagat, merasakan mood, memahami kesulitan anak-anak Dyslexia menempuh kegiatan belajar.
Sebagai director Dyslexia Genius, Bulan Ayu melakukan banyak pendedahan kepada sekolah – sekolah , hospital dan masyarakat umum ibu bapa.