Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melihat Dyslexia dengan Sudut Pandang Baru

25 Oktober 2021   06:13 Diperbarui: 26 Oktober 2021   05:10 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: farmaku.com

Ya, Dyslexia  terkait dengan pembelajaran. Salah satunya masalah membaca, persis seperti dialami anak dari kenalan saya.

Tetapi anak tersebut bisa unggul di aspek lain, yang bisa digali agar menjadi prestasi.

Orangtua menjadi support system, dituntut memilihkan teknik memperkenalkan bacaan dengan konsep mengira sesuai kebutuhan anak Dyslexia.

Dengan teknik yang tepat, niscaya membantu anak dengan Dyslexia mengatasi masalahnya.

Bulan Ayu sendiri --terhitung-- 11 tahun menekuni bidang Dyslexia, uniknya dulunya beliau seorang dyslexic atau penderita Dylslexia.

Awalnya hal ini tidak diketahui, hingga di tahun 2006 disadarkan seorang teman -- Jaldeen Mohd Ali --  yang paham masalah Dyslexia.

Jaldeen pakar Dyslexia yang menciptakan "assessment tools", kemudian menikah dengan Bulan Ayu pada tahun 2008.

Ibu mertuanya adalah Puan Sariah Amirin, pendiri Pusat Dyslexia (Dyslexia Genius) di Kuala Lumpur mendapat julukan "Ibu Dyslexia Malaysia".

Dyslexia Genius sebagai pusat therapy, pembelajaran para pelajar dengan masalah dyslexia, dyscalculia, dysphasia, dyspraxia, dysgraphia, visual in perception, auditory, focusing dalam pembelajaran dan memori jangka pendek dalam pembelajaran.

dok Bulan Ayu
dok Bulan Ayu

Melihat Dyslexia dengan Sudut Pandang Baru

Pandemi bagi anak-anak yang sekolah, kegiatan belajar mengajar tatap muka diganti dengan PJJ (pembelajaran jarak jauh).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun