Tetapi kalau sikap menang sendiri dipertahankan, lama-lama (saya kawatir) muncul sikap jumawa. Hati yang seharusnya lembut berubah keras, terjauh dari rasa welas asih dan empati.
Naudubillah..
----Â
Jumat pagi, sebuah pesan masuk di handphone.
Dari nomor karyawan makanan cepat saji, mengabarkan bahwa pesanan untuk kegiatan komunitas (jumat berbagi) sudah disiapkan.
Order saya buat jauh hari, sejak tiga atau empat hari lalu. Mengingat aturan dari outlet, tidak boleh pesan mendadak untuk jumlah banyak. Â
Sesuai jam disepakati saya datang, memilih outlet tak jauh dari pasar Ciputat. Mengingat outlet ini terdekat dari rumah, hanya sekira lima -- sepuluh menit dijangkau roda dua.
Mendekati lokasi dituju, ada yang membuat saya ragu. Yaitu outlet belum sepenuhnya buka, bahkan tidak terlihat kegiatan masak atau beberes.
Setelah memarkir motor, kemudian mendekati outlet terlihat pegawai duduk santai sembari merokok.
"Mas, saya mau ambil pesanan"Â kalimat saya rupanya mengagetkan