Sudah sakit ditambah panik pula, yang ada rasa sakitnya tidak lekas sembuh justru makin parah. Dalam kepanikan, manusia cenderung tidak bisa berpikir jernih.
Apabila kepanikan tidak segera dikendalikan, kemungkinan potensi stres tidak bisa dihindarkan.
Saya mengalami dan merasakan sendiri, bagaimana pentingnya rasa tenang saat mengurus orang sakit.Â
Dalam tenang memunculkan ikhlas dan pasrah, sekaligus memantik ikhtiar maksimal sebatas kemampuan manusia.
Misalnya membawa periksa ke dokter, membelikan obat diresepkan atau dibutuhkan si sakit, tak urung musti merawat yang sakit dengan sabar.
Kalau segala daya upaya (untuk kesembuhan) sudah dikerahkan, setelahnya biarlah semesta yang bekerja.
---
Sekira pergantian bulan enam ke bulan tujuh, saya sibuk mengurus istri sedang sakit. Dan alhamdulillah, di pertengahan minggu pertama Juli berangsur sembuh.
Saat tulisan ditayangkan, kondisi istri jauh lebih baik dan sehat -- alhamdulillah. Meskipun begitu, saya melarang istri terlalu kecapekan. Di masa pemulihan, tenaga jangan langsung diforsir.
Saya berdoa, untuk Kompasianer atau orang tedekatnya yang sedang sakit, semoga segera diangkat penyakitnya. Kembali pulih seperti sediakala - Amin
Support system dari orang terdekat berperan sangat penting, demi memotivasi yang sakit agar semangat untuk sehat. Â Â