Menikah dini  memang cukup riskan, secara mental dan pikiran (bisa dikatakan) belum siap. Beberapa kasus menikah (terlalu) muda, endingnya cukup pahit contohnya pasangan terkenal ini.
Pun menikah selewat usia tigapuluh tahun, umumnya menjadi pertimbangan adalah jarak umur antara orangtua dengan anak.
Saya punya kenalan, di usia mendekati setengah abad anaknya baru masuk SD. Teman ini mengaku kelelahan dan kewalahan, menuruti kemauan si anak untuk bermain bola.
"Kalian jangan nyontoh saya" nasehatnya kala itu
Saya berhitung waktu, tidak ingin jarak usia saya dan anak seperti kisah bapak yang kecapekan main bola.Â
Sementara waktu terus bergulir, kalau saya mengulur -- ulur kesempatan bagaimana jadinya.
Apapun kondisi terjadi, selama semangat menjemput belahan jiwa tidak luntur. Bagi saya itu sudah cukup.
Toh kewajiban ikhtiar sudah ditunaikan, kuasa manusia hanya sebatas upaya dan doa.
Selebihnya pasrah sepasrahnya, pada kehendak Sang Pemilik Kehidupan.