Saya memulai dari kepala, leher digerakkan ke kiri dan kanan ( dalam hitungan 8), menyusul dengan menunduk dan mendongak (dalam hitungan 8), bisa ditambah nengok kanan kiri (hitungan 8). Kemudian beralih ke tangan, ditelentangkan dan ditekan (kanan berganti kiri), mencium lutut dan seterusnya.
Setelahnya push up, sit up, atau mau ditambah plank juga bisa. Tetapi saran saya, jangan terlalu diforsir agar badan tidak kaget.
Untuk sore ini saya menggunakan botol bekas syrup, sebagai alat untuk melatih otot bisep dan trisep. Selengkapnya bisa dilihat di IGTV berikut.
 (link IGTV) https://www.instagram.com/tv/COP8LdWlExf/?igshid=13oayue7t7w1
-----
Puasa bukan alasan untuk berlemas-lemas dan bermalas-malas, asal kita bisa mengatur waktu dan mengatur diri. Kapan waktunya beraktivitas dan kapan rehat, musti diatur sedemikian rupa.
Ramadan mengajarkan kita, untuk setiap pekerjaan diniatkan ibadah. Tidurnya orang puasa, bicaranya orang puasa, makan minumnya orang puasa (setelah waktu berbuka), semua bisa bernilai ibadah.
Termasuk olahraga sangat bisa diniatkan ibadah, dengan menghunjamkan niat agar badan sehat sehingga lancar menjalankan puasa, menjalankan taraweh, menunaikan zakat dan seterusnya.
Kompasianer, mari kita jadikan moment Ramadan. Sebagai kesempatan melahirkan diri, menjadi pribadi yang baru. Sehingga kesehatan jiwa dan raga, menjadi pondasi untuk menegakan tugas kita (sebagai manusia) di alam semesta. Yaitu sebagai khalifah yang sunatullahnya memakmurkan bumi.
Selmat berpuasa, semoga bermanfaat.