Generasi 80-an, terutama yang tinggal di kota besar. Mungkin sudah tidak asing, dengan nonton bioskop yang menerapkan konsep Drive in Cinema.
Ya, layaknya nonton layar tancap. Bioskop di putar di tanah lapang, bedanya di konsep ini penonton menyaksikan melalui jok mobil masing-masing.
Konsep ini kemudian lekang, seiring perkembangan teknologi digital. Kemudian bioskop dibangun megah dan mewah, menghadirkan kualitas gambar dan suara yang menawan.
Masyarakat lebih nyaman, nobar dengan duduk di kursi empuk dan berada di dalam gedung. Peminat Drive in Cinema berpindah haluan, penyelenggara kehilangan amunisi.
-----
Masa pandemi yang tengah berlangsung, membuat gerak kita serba terbatas. Anjuran menerapkan protokol kesehatan, terus digaungkan di mana-mana.
Mulai dari memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun ( di air mengalir yes), semprot desinfektan, menjaga jarak, dan anjuran untuk tetap tinggal di rumah.
Kita semua mematuhi hal tersebut, setelah sempat PSBB kemudian lockdown dan sempat dilonggarkan.
Apa daya angka ODP (orang dalam pantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan) cenderung naik (sampai tulisan ini saya buat).
Sementara orang yang meninggal karena Covid-19, angkanya belum bisa dihentikan dengan signifikan.
Nyaris setengah tahun berkegiatan di rumah (WFH dan SFH), tak pelak rasa bosan mulai mendera. Orang kangen bepergian, atau sebagian ingin menyalurkan kegemaran.