Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Olahan Buka Puasa, Nggak Pakai Ribet!

11 Mei 2020   17:24 Diperbarui: 11 Mei 2020   17:27 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya kurang suka mengonsumsi, buah yang disulap menjadi manisan, asinan, buah dikeringkan, buah dibuat rujak atau yang diolah macam-macam.  

Proses pengolahan yang kurang tepat, (menurut saya) justru akan menggerus kandungan nutrisi yang ada di dalam buah itu sendiri.

Seperti buah pisang yang dioleh dengan cara digoreng, rasanya gemes dan sangat disayangkan banget kan. Pisag yang sehat dimakan langsung, justru digoreng dengan minyak pula---hadeuh speechless.

Sementara di satu sisi, saya juga ingin menularkan kesukaan makan buah kepada anak-anak (istri juga sudah suka mengonsumsi buah).

Anak-anak pada umumnya kurang tertarik, mengonsumsi buah organik (buah dalam wujud asli tanpa diolah).

Saya berpikir, bagaimana cara jagoan dan gadis kecil antusiast dengan buah. Dan saya menemukan jawabnya, sekaligus solusi agar saya dan keluarga bisa makan buah bersama.

Olahan Buka Puasa, Nggak Pakai Ribet !

Merebus,-- Ya, mengolah buah dengan cara merebus, pilihan yang relatif aman bagi saya, yang menghindari gorengan. Misalnya pisang rebus, saya pilih jenis pisang kepok yang memiliki tekstur lebih kenyal dan pas untuk direbus.  

Dari beberapa sumber saya baca, ternyata banyak manfaat yang diberikan oleh pisang rebus.   Diantaranya, membantu menormalkan fungsi jantung, membantu menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan energi, baik untuk kesehatan tulang, melancarkan peredaran darah, membantu mengatasi maag.

dokpri
dokpri
Berdasarkan pengalaman pribadi, sesaat setelah mengonsumsi pisang rebus, biasanya lambung akan terasa kenyang (alias nendang banget, alias ngganjel lambung). Saya bisa tahan tidak nguyah makanan lain, sampai sholat taraweh selesai.

Cara mengolah pisang rebus juga sangat mudah, seperti saya tulis di awal artikel. Sebaiknya, jangan terlalu lama saat merebus, usahakan pisang tidak sampai lodoh (apa ya, bahasa bakunya).

Pisang yang direbus sampai lodoh, (menurut saya) membuat teksturnya berubah lembek menjadi kurang nikmat untuk disantap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun