Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Online, Kurang Cocok Bagi Orang yang Suka Nyepelein

16 April 2020   17:03 Diperbarui: 16 April 2020   16:57 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber | hallosehat.com

Sore itu, WA Group korlas (koordinator kelas) terjadi keriuhan kecil. Pasalnya, ada satu orangtua siswa protes di WA Group Kelas.  Orangtua ini tak terima, dan merasa korlas tidak koordinasi dan menetapkan jadwal ulangan mendadak.

Akibatnya, anaknya ketinggalan jadwal mengikuti  ulangan harian. Satu nilai mata pelajaran kosong. Tidak tahu kapan musti mengulang, karena belum ada jadwal ulangan susulan.

Korlas  disasar tidak terima, sontak membalas tudingan salah satu wali murid. Sang ketua korlas muncul dan menjelaskan kronologis, bahwa telah ada pemberitahuan seminggu sebelumnya.

Tiga hari sebelum ulangan dilangsungkan, pengumuman yang sama disampaikan. Kemudian sehari sebelumnya, disampaikan lagi (artinya sudah tiga kali).

Pagi di hari pelaksanaan, guru kelas mengingatkan anak-anak untuk mandi dan sarapan, biar pas ulangan jam sepuluh tidak ngantuk atau lapar.

"Jangan lupa difoto ya bunda, anak-anak memakai seragam hari rabu"

Konon, akan dibuatkan kompilasi videonya dan akan ditayangkan di channel yotube sang guru. "Maklum, gurunya youtuber" celetuk seorang mama.

Lalu, di mana keberadaan satu wali murid yang telat informasi ini, --- Rupanya handphone dibawa si ayah, dan ayah yang member di WAG sedang keluar rumah untuk satu urusan.

Si ibu tidak memegang handphone, karena belum lama melahirkan dan repot dengan urusan bayi. Semua urusan sekolah, selama ini ditangani sang suami.

Protesnya (menurut saya) memang kurang tepat, apalagi langsung menyoalkan prosedur yang sebenarnya sudah dilakukan korlas.

Ketua korlas panjang lebar menjelaskan hal tersebut dengan runut, si orangtua merasa berada di posisi yang salah sehingga tidak bisa bekelit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun