Minggu ini, tanpa terasa masuk minggu keempat, masa pemberlakuan stay at home juga work from home. Pastinya sudah bosan, jenuh dan kangen keluar rumah ya--- itu yang saya rasakan, hehehe. Semoga wabah ini cepat berlalu ya, Amiin.
Masalah psikis mulai terasa di mana-mana, setiap orang berbeda cara mengekspresikan. Setiap orang dengan latar belakang berbeda, mempengaruhi sikap dalam menghadapi setiap permasalahan.
Ada yang berusaha tenang, dengan memberi asupan pada diri terutama hal- hal positif, seperti membaca, menulis, berusaha terus bekegiatan.
Bagi orang seperti demikian (berusaha  bersikap positif), biasanya akan menghindari informasi atau berita yang mempengaruhi mood tidak baik.
Ada yang berpikir lebih kepada solusi, di kepalanya terus berputar seputar jalan keluar terbaik menghadapi tantangan di depan mata.
Pada orang-orang tertentu, mereka tidak berpikir hanya untuk diri sendiri. Tetapi bagaimana untuk kebaikan orang banyak, sehingga kita lihat marak kegiatan sosial.
Sementara itu, ada yang di laman medsosnya. Â Menulis status berisi keluhan, tentang jualan yang tidak laku, tentang bahan makanan yang sulit, tentang akses yang terbatas.
Dan yang membuat saya heran, dalam situasi sekarang ini, ada  orang yang betah dengan urusan beda pilihan politik---OMG,  hidupnya apa hanya di situ saja ya.
Ada yang membuat postingan, isinya membandingkan kebijakan gubernur daerah A, diniilai lebih baik, dibanding kebijakan gubernur daerah B yang cenderung tidak pro rakyat.
Ini orang, mainnya kurang jauh kali ya.
Beberapa hari lalu, di twitter sempat viral video, (katakan oknum) dirver ojol yang mengeluhkan orderan sepi. Susah mendapatkan pemasukan, kemudian menuntut ini dan itu.