Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Semua Orang Memang Dikutuk?

3 Maret 2020   22:48 Diperbarui: 3 Maret 2020   23:08 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

----

"Apakah semua orang memang dikutuk untuk tak bisa mendapatkan impiannya dengan cara yang mudah?" Fahd Pahdepie

Sejatinya (menurut saya), tidak ada yang dikutuk dan mengutuk. Bahwa semua yang diingini, terkesan dipersulit dan dihamparkan tantangan sebelum meraihnya, semua itu demi menguji kesungguhan manusia itu sendiri.

Sudah kodrat manusia, terhadap kepemilikan yang didapatkan dengan susah payah, maka setelah meraih hal tersebut akan dirawat sepenuh hati.

Pun belahan jiwa. Yang untuk mendapatkan, musti dibayar dengan kesabaran dan perjuangan panjang dibarengi kegelisahan tak bertepi.

Belahan jiwa yang untuk menemuinya, sudah tidak terhitung seberapa menjulang kita melangitkan pengharapan. Dan seberapa rela menyediakan telinga dan perasaan, untuk mendengar dan mempersilakan cibiran, nyinyiran atau sindiran menghampiri.

dokpri
dokpri
Maka ketika "kutukan" telah ditaklukkan, maka orang yang telah mendapatkan hati dan jiwa yang dicintanya, niscaya akan dipertahankan sepenuh jiwa raga. 

Selalu memiliki prioritas dalam setiap keputusan, tak lain adalah pasangan jiwa yang selalu kita timang perasaan dan hatinya.

Bagi saya, "kutukan" itu, bisa diumpamakan ego diri. Kita sanggup menaklukannya, setelah dilatih dengan serangkaian perjuangan dari semasa belum paham hingga dewasa dan paham dengan sendirinya.

Bagi pecinta yang telah menempuh jalan terjal tuk menjemput belahan jiwa, dia akan selalu merelakan diri mengalahkan kemauannya.

Kompasianer yang masih menghadapi "kutukan" itu, jangan gentar apabila belum menjumpa belahan jiwa. Tetap merawat sabar dan  ikhtiar, agar menjumpa dengan kejutan di ujung penantian. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun