"Wooow Kereeen" dua kata ini mendadak muncul, berulang kali saya bisikan dalam batin maupun ucapkan dalam gumam. Â Hari itu, kali pertama saya mendekat, memegang dan masuk ke Kereta Inspeksi (KAIS).
Saya yakin Kompasianer tidak asing denngan Kereta Inspelsi atau KAIS, yaitu kereta yang biasa digunakan Pejabat Negara atau Direksi KAI, untuk melakukan kunjungan atau inspeksi ke beberapa tempat. Â Guna meninjau keadaan lintasan kereta maupun Stasiun Kereta, yang tersebar di seluruh Kota/ Kabupaten.
Tubuh ini seperti melayang, ketika menginjak karpet empuk, bersih dan harum dengan motif lengkungan batang pohon perdu. Kemudian bisa merasakan duduk di kursi empuk, memandangi ornamen indah ditangkap indera penglihatan.
Menikmati sajian menu istimewa di sepanjang perjalanan, dan tentu saja disuguhi pemandangan alam Garut yang mempesona.
----------
Bagi saya, "Kesempatan" itu semacam privilage. Datangnya tidak disangka-sangka, dan akan menemui hanya kepada orang yang berhak saja. Setiap orang memiliki moment-nya sendiri, dan djamin tak serta merta tertukar dan tidak ada yang sanggup menghalangi.
Kesempatan istimewa datang, (menurut saya) bersama campur tangan semesta. Telah diperhitungkan dengan tepat dan akurat, melalui sistem algoritma kehidupan.
Setiap orang mendapat jatah "kesempatan", sesuai dengan kadar dan takaran masing masing. Dan bagi yang ditunjuk mendapati, niscaya akan dibukakan pintu dan dimudahkan jalan maraihnya.
Ya, "Kesempatan" Â bisa menjadi (semacam) keistimewaan bagi orang yang telah terpilih. Maka jangan disia-siakan, agar membawa dampak baik bagi diri dan sesama.