Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Setelah 37 Tahun Mati Suri, Jalur Kereta Api Cibatu Garut Diaktifkan Lagi

21 Februari 2020   21:45 Diperbarui: 22 Februari 2020   23:09 2549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pemandangan di sepanjang perjalanan menuju Garut (Dokumentasi pribadi)

Kompasianer,  kalian yang tinggal di daerah Cibatu, Garut dan sekitarnya. Selamat ya! 

Sudah pada tahu kan, jalur kereta api Cibatu Garut kini diaktivasi. Kami Blogger, Influencer dan penggiat media sosial, menjadi saksi semarak dan suka cita masyarakat Garut dan sekitarnya.

Jalur Kereta Api Cibatu -- Garut, sempat mati suri 37 tahun (terakhir beroperasi tahun 1983). Kini dioperasikan kembali, dan tentu saja membuncahkan asa dan bahagia masyarakat.

"Saya masih ingat, dulu naik kereta dari Stasiun Garut waktu umur delapan tahun," ujar seorang ibu paruh baya.

Tak urung, beberapa kisah nostalgia terucapkan, dari warga yang dulu sempat merasakan enaknya naik Kereta Api dari Stasiun Garut.

Dan Kompasianer asal Garut, nanti mudik lebaran atau sewaktu waktu pulang tidak perlu bingung. Atau Kompasianer luar Garut, yang mau berlibur atau berwisata. 

Saya merekomendasikan naik Kereta Api, moda transportasi berbasis rel ini dijamin tidak macet -- dan tidak bocor ban, hehehe.

Btw, sudah pernah dengar kabar keren ini dong. Bahwa legenda komedian Charlie Caplin, ternyata pernah dua kali naik Kereta Api Cibatu Garut pada tahun 1927 dan 1935. Luar Biasa kan, masak kita kalah dengan Charlie Caplin.

------

Stasiun Garut,

"Garut Juara - Garut Juara- Garut Juara- Garut Juara- Garut Juara -- Naik Kereta, KAI AJA".

Siang itu, suasana di stasiun Garut benar-benar riuh dan semarak. Wajah wajah penuh antusias dan bahagia, tumpah ruah memadati setiap jengkal area stasiun. Yel-yel mereka semakin jelas terdengar, ketika pintu kereta inspeksi (KAIS) terbuka perlahan.

Tak pelak kami Blogger, Influencer, dan penggiat medsos, tak mau ketinggalan turut meneriakkan yel yang sama dari dalam KAIS.

dok WAG
dok WAG
Euforia serupa, sebenarnya sudah kami rasakan, jauh sebelum kereta berhenti di stasiun tujuan. Sepanjang perjalanan, tak terhitung lagi jumlah warga yang turut bersuka cita. Sungguh, saya sampai terbawa suasana. Sebagian besar kami, tak kuasa menahan haru.

Para bapak ibu petani, menghentikan kegiatan mencangkul di sawah. Kemudian mereka berdiri, kedua tangannya dilambaikan kepada kami. Beberapa Ibu sambil menggendong balita, menampakkan senyum sempurna dan melambaikan tangan.

Rombongan anak-anak berseragam sekolah, mereka membawa bendera merah putih ukuran kecil. Sebagian ada yang membawa bendera ukuran standar lengkap dengan tiang peyangganya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Warga bergerombol, di pematang sawah, di pinggir sungai, di pinggiran sepanjang jalan berseberangan rel, di belakang rumah, di depan pertokoan. Wajah-wajah bahagia itu ditampakkan, sungguh memendarkan asa, dan masa depan yang lebih baik.

Perjalanan semakin sempurna, karena kami disuguhi pemandangan alam Garut yang luar biasa indah. Lintasan jalur rel yang melewati perbukitan, sawah, hutan kecil, sungai dengan airnya yang jernih, jembatan. Sungguh, membuat rasa penat seketika menguap.

pemandangan di sepanjang perjalanan menuju Garut (Dokumentasi pribadi)
pemandangan di sepanjang perjalanan menuju Garut (Dokumentasi pribadi)
Meskipun dengan menggunakan KAIS, kereta berhenti di beberapa stasiun. Seperti di Stasiun Nagreg, KAIS menunggu persilangan dengan KA Mutiara selatan.

O'ya,  Kami berkesempatan mengikuti perjalanan Dirut KAI Bapak Edi Sukmoro dan Bupati Garut, Bapak Rudi Gunawan, melakukan pengecekan sebelum aktivasi jalur KA secara resmi. 

Dengan menggunakan Kereta Inspeksi 4, mulai dari Stasiun Cibatu, Stasiun Pasirjengkol, Stasiun Wanaraja, berakhir di Stasiun Garut.

Anak anak di stasiun Garut (Dokumentasi pribadi)
Anak anak di stasiun Garut (Dokumentasi pribadi)
Dan siapa sangka, bahwa pengaktifan jalur kereta api Cibatu Garut, bertepatan dengan hari jadi ke 207 Kabupaten Garut.

"KAI ingin memberikan kado spesial kepada masyarakat Garut di hari jadi yang ke-207 Kabupaten Garut di 2020 ini dengan mengoperasikan kembali jalur kereta api Cibatu -- Garut," ujar Edi.

Kompasianer, Jalur KA Cibatu -- Garut kali pertama diresmikan tahun 1889. Jalur ini menjadi bagian penting sejarah Kabupaten Garut. 

Selain digunakan sebagai angkutan barang, dulunya juga digunakan oleh angkutan penumpang. Wisatawan asal Eropa, senang berlibur dan menikmati keindahan alam Garut.

Selanjutnya Dirut KAI berharap, dengan dioperasikannya kembali jalur Cibatu- Garut, bermanfaat bagi perputaran roda perekonomian di wilayah Garut dan sekitarnya. Dan tentu saja tidak ketinggalan, membantu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Garut yang memiliki potensi wisata alam yang luar biasa.

Pengecekan jalur reaktivasi Cibatu -- Garut dilakukan, guna memastikan progres proyek reaktivasi yang hampir seluruhnya selesai. 

Dirut KAI berfoto bersama Blogger, Influencer di KAIS- dok WAG
Dirut KAI berfoto bersama Blogger, Influencer di KAIS- dok WAG
Dan KAI sendiri, sudah beberapa kali menguji kekuatan jalur agar aman saat dilalui oleh kereta api.

Sementara pada 18 Januari 2019, Presiden RI Joko Widodo, juga sempat mengunjungi Stasiun Cibatu untuk mengetahui progres reaktivasi jalur KA Cibatu-Garut sepanjang 19,5 km. Dan satu tahun kemudian (Januari 2020), rel dari Cibatu menuju Garut sudah tersambung.

Ke depannya, Stasiun Garut akan memiliki dua bangunan utama yaitu sisi utara dan selatan dengan bangunan tiga lantai. Tersedia fasilitas masjid ukuran besar, hotel, bangunan multifungsi, cafe, menara pandang, dan fasilitas penunjang lainnya.

Kebahagiaan semakin komplit, KAI memberikan 300 paket alat tulis kepada anak-anak sekolah di beberapa titik jalur reaktivasiCibatu-Garut.

"Alat tulis ini sebagai bentuk bantuan kepada masyarakat khususnya anak-anak di wilayah garut dan apresiasi terhadap masyarakat yang telah mendukung program reaktivasi dari sejak awal hingga akhir," imbuh Edi.

-----

dokpri
dokpri
Siang itu saya merasakan sendiri, betapa kebahagiaan itu sangat bisa menular kepada orang lain. Warga geming memadati pinggiran KAIS, dari balik kaca anak-anak minta akun medsos kami.

Dan kegembiraan yang ditampakkan warga, benar-benar membuat kami tak kuasa menahan haru. Maka ketika KAIS mulai bergerak meninggalkan Stasiun Garut, warga melepas dengan lambaian tangan dan yel yel yang sama.

""Garut Juara - Garut Juara- Garut Juara- Garut Juara- Garut Juara " suara semakin sayup, seiring kereta yang semakin menjauh. Sekali lagi,selamat ya warga Garut dan sekitarnya.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun