Khusus terhadap tik-tok keduanya (ayah dan anak), saya (sebenarnya) tidak terlalu fokus dengan isinya. Tetapi yang membuat saya takjub, adalah kedekatan yang dibangun si ayah kepada anaknya.
Saya membayangkan, di balik mendapatkan chemistry super keren keduanya. Pasti si ayah hebat ini, telah memulai pendekatan sejak si anak usia dini.
Dari keduanya, saya bisa melihat dan merasakan bahasa kasih sayang yang sulit diterjemahkan dengan kalimat.
Betapa Putradinata (nama anaknya) sikapnya sangat cair dan menyayangi ayahnya, hal sebaliknya juga berlaku demikian.
Ayah hebat dan penyayang, selalu ada dan dihadrikan di setiap zaman. Tinggal kita para ayah, memutuskan untuk memilih peran yang seperti bagaimana.
"Quality Time" Ayah dan Anak Dimulai dari Hal Receh
Saya pernah membaca sebuah artikel, yang ditulis oleh seorang psikolog ternama. Beliau menyampaikan dalam tulisannya, tentang cara membangun kedekatan antara ayah dan anak.
Salah satunya adalah dengan menciptakan quality time keduanya, sehingga (terutama) anak merasa nyaman bersama dengan ayahnya.
Rasa nyaman anak dengan orangtua, akan sangat efektif apabila dibangun sat anak di rentang usia emas (0- 7 tahun). Kalaupun masa itu telah lewat, misalnya anak sudah umur 10 tahun sebaiknya segera dimulai sekarang dan jangan ditunda.
Dan ayah jangan salah sangka, quaily time atau waktu berkualitas, bukan berarti waktu diisi dengan perbincangan serius kemudian terjadi tukar pendapat dan diskusi seru.