Saya meyakini kebenaran pepatah, bahwa "apa yang disampaikan dari hati akan sampai ke hati". Ternyata juga berlaku untuk pepatah (karangan saya sendiri), "apa yang disampaikan dengan tujuan menjatuhkan akan terasa di pihak yang dijatuhkan".
Jadi please, orang tidak bakal percaya dengan maksud dan tujuan (yang diklaim) baik. Selama cara yang dipakai, tidak dengan cara yang baik pula.
Orang dengan maksud dan tujuan baik, secara otomatis akan mempertimbangkan banyak hal sebelum menyampaikan. Bisa dari pemilihan kalimat, kemudian disampaikan dengan nada tak mengintrogasi.
Dan pastinya, mempertimbangkan waktu dan keadaan. Saat tidak berada di tempat banyak orang, pun ketika tidak sedang di acara bersama orang lain.
Sekali lagi, kalaupun mempunyai maksud baik sangat boleh. Hendaknya, disampaikan dengan cara baik dan menepiskan niat menjatuhkan.
Kita manusia, punya kondisi psikologis yang (kurang lebih) tidak jauh berbeda. Sangat bisa merasakan dan mengira-ngira, apakah sikap dikemukakan akan ditangkap baik atau kesal.
Caranya adalah memposisikan diri sendiri, apabila berada di pihak orang lain. Dengan demikian, kita akan mudah berempati dan tidak mudah melontarkan kalimat menyakitkan.
So, kalau ada topik lain yang aman, hindari kalimat penyataan atau guyonan yang berpotensi menyinggung pihak lain. Termasuk "Seumuranmu Dulu,, Aku Sudah Nikah !"
Semoga Bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H