Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Orangtua Lebih dari Sekadar Orang Tua

12 Desember 2019   07:46 Diperbarui: 12 Desember 2019   07:56 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

-----

baby Jim Aditya-dokpri
baby Jim Aditya-dokpri
Nama Dr. Baby Jim Aditya M.Psi.,Psikolog, saya sudah cukup familiar dari sekira tahun dua ribuan. Yang saya tahu dari televisi, beliau adalah aktivis HIV AIDS dan pemain teater, dengan banyak pengalamanan yang menyertai.

Latar belakang keilmuan di Psikolog di UI, membuatnya bisa menganalisa kecenderungan perilaku orang. Saya bisa merasakan aura kepintaran Baby, dari cara menyampaikan dan menjelaskan satu masalah. Begitu runut dan detil, tampak menguasai bidang yang digeluti.

Saat ini Baby Jim Aditya adalah Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia. Dan beruntung, saya bisa hadir di salah satu kelas dilat beliau, yang mengetengahkan tema "Bela Negara".

Bahwa bela negara dan ketahanan negara, harus dimulai dari ketahanan di dalam rumah. Kemudian ayah dan ibu, memegang peranan penting dalam urusan ini. Agar anak-anak menjadi generasi yang kuat, ayah dan ibunya juga musti kuat dan terus belajar menjadi orangtua yang benar.

dokpri
dokpri
Saya sepakat, bahwa menjadi ayah dan ibu harus pintar. Tahu kapan waktunya, menjadikan anak sebagai teman, menjadikan anak sebagai sahabat, sebagai kawan untuk ngobrol yang menyenangkan.

Saya pernah mendapati, seorang ayah dan anak laki-lakinya yang beranjak dewasa. Mereka berdua cukup akrab layaknya dua orang teman, saya bisa menangkap dari bahasa tubuh dan sikapnya. Anak dengan kedekatan luar biasa ini, niscaya siap bersosialisasi dengan dunia luar, adan membawa kehangatan yang didapat dari dalam rumah,

"Kebanyakan kita, masih menjadi orang tua bukan parents (orangtua)" tegas Baby. Jujur, saya cukup tersentil dengan kalimat ini.

Sontak  saya introspeksi diri, bahwa selama ini masih tua dari sisi umur. Tapi dari sikap pikiran, dan pilihan keputusan ternyata belum sepadan (dari seharusnya). Kesempatan bersua ibu Baby, sunguh tidak saya sia-siakan.

Saatnya Menjadi Orangtua Lebih dari Sekadar Orang Tua

Kompasianer, mungkin pernah membaca berita. Seorang ayah yang menganiaya anaknya sendiri, ayah menelantarkan anak dan istri lepas dari tanggung jawab. Ada kabar membuat prihatin dan miris, seorang ayah menghamili putri kandungnya.

Pun tentang ibu, saya pernah mendapati di jalanan. Seorang ibu, "memberdayakan" anaknya sebagai pengemis. Sementara si ibu mengawasi sembari duduk di trotoar, dan si anak sedang menengadahkan tangan di lampu merah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun