Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Meminimalisasi Sakit karena Faktor Usia dengan Gaya Hidup Sehat

12 November 2019   13:15 Diperbarui: 12 November 2019   14:22 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Tak bisa dipungkiri, seiring berjalannya waktu akan terjadi penuaan pada organ tubuh, tubuh akan mengalami penurunan fungsi. Sehingga dikenal istilah, sakit karena faktor umur" dr. Sukono Djojoadmodjo, Sps , dokter Spesialis Syaraf.

Kompasianer, yang usianya sudah 40 tahun ke atas (termasuk saya), ada baiknya semakin concern dengan kesehatan tubuh. Karena semakin bertambah usia, akan berpengaruh pada kekuatan daya tahan tubuh serta kondisi kesehatan.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) usia 40 masuk usia paruh baya, yaitu usia pertengahan (paruh dari kata separuh) sebelum menuju usia tua (55 tahun).

Sepekan lalu, saya berkesempatan hadir di sebuah seminar kesehatan, membahas tentang penyakit Parkinson. Nama penyakit ini cukup familiar di telinga saya, tetapi terus terang saya belum terlalu paham.  Setelah menyimak penjelasan narsumber, barulah saya ingat pernah melihat orang dengan gejala penyakit dimaksud.

Kalau kompasianer, pernah menemui orang sepuh, yang kalau berdiri posisi badan cenderung membongkok. Berjalannya sangat perlahan dan sangat hati-hati, dua kaki mengayun pendek dan patah-patah, satu langkah orang biasa ditempuh dengan lima atau enam ayunan.  

Kemudian ujung  dua tangan bergetar (tremor), kerap memasukkan tangan ke saku celana agar tidak kelihatan getaran di tangan. Bicaranya merepet alias tidak jelas, ekspresi wajahnya kaku dan mulai pikun.

dokpri
dokpri
Menurut dokter Sukono Djojoatmodjo Sps, dokter spesialis syaraf, bahwa hal demikian adalah indikasi orang dengan Parkinson. Parkinson adalah penyakit yang terjadi karena degenerasi sel syaraf, sehingga menyebabkan hilangnya sel yang memproduksi dopamin. 

Akibat kekurangan sel dopamin, maka kemampuan mengendalikan tubuh tergerus, akibatnya gerak tubuh melambat dan tidak normal. Gejala non-motor pada penderita parkinson, bisa dengan mudah ditemukenali. Kalau sudah sampai tahapan indikasi, maka peran dan sikap empati orang terdekat sangat dibutuhkan agar orang dengan Parkinson tidak tertekan.

Gangguan penghidu ; mulai susah atau tidak bisa membedakan bau, karena terdapat gangguan indera penciuman.

Gangguan Tidur dan Mudah Mengantuk ; Sangat mudah tidur kapanpun dan dimanapun, dengan durasi pendek-pendek (framented)  sehingga tidak sadar kalau dirinya sudah tidur. Kalau yang merawat tidak sabaran, bisa-bisa kesal ketika penderita parkinson tidur di depan televisi, diomelin karena malah televisi yang menonton dia.

Sulit Buang Air Besar : akibat metabolisme tubuh terjadi gangguan, maka asupan yang tidak dicerna dengan baik

Depresi ; Perlu empati yang berlebih dari dari orang sekitar,  agar orang dengan Parkinson tidak mudah depresi, akibat disalah-salahkan atau tidak dianggap karena kelambanan dalam segala hal.

Ganguan Jiwa  & Halusinasi : kemampuan ingatan melemah, yang ditanyakan hal yang sama, padahal sudah dijawab berulang-ulang. Lagi-lagi, kalau yang merawat kurang sabar maka penderita Parkinson rentan terkena gangguan jiwa.

Gejala Lain ; Ekspresi wajah kaku (sehingga bicara merepet), cenderung membongkok, Keseimbangan terganggu dan dimulai dari satu sisi badan.
----
Ibu saya yang berusia 73 tahun, pernah berujar kalau badannya mudah capek. Berjalan dari rumah ke pasar berjarak (sekira) 200 meter saja kecapekan, padahal semasa muda ibu berjualan di pasar.  "Namanya  umur sudah tua, jadi badan ini sudah tidak seperti dulu, apa apa sedikit gampang capek" ujar ibu.

Menyambung pernyataan dokter Sukono, bahwa faktor bertambahnya usia memang tidak bisa dihindari oleh setiap orang. Tetapi senyampang usia paruh baya dan tubuh masih kuat, kita bisa melakukan beberapa upaya agar tetap sehat di usia tua.

Penyakit kalau sudah diderita, punya kemungkinan untuk kambuh kembali di kemudian hari. Tetapi hal ini bisa diminimalisir, dengan berusaha menjauhkan diri dari sebab-sebab terjadinya penyakit.

Yang paling simpel yaitu menerapkan pola makan sehat, dengan rajin mengonsumsi buah dan sayuran segar dan atau bahan makanan kaya serat. Karena serat sangat dibutuhkan tubuh, selain baik untuk pencernaan juga memperlancar BAB (notabene membuang racun dalam tubuh).

Jangan lupa rajin berolahraga minimal 30 menit per minggu (itu minimal ya), dengan aktif bergerak bisa membantu memperlambat penuaan dini. Banyak bergerak, bisa mencegah kambuhnya penyakit lama (misalnya cedera lama, rahang sendi dsb).

dokpri
dokpri
Tidak harus olahraga yang menguras energi, tetapi cukup dengan jogging atau lari kecil, yoga, taichi, renang, atau aktivitas yang membuat berkeringat, ternyata sangat bagus dampaknya. Selain sehat, berolah raga membuat kulit tidak kendor sehingga tampak awet muda. 

Masih menurut dr Sukono, indikasi badan sehat bisa dilihat dari bobot tubuh yang ideal dan penampilan fisik yang segar.

Coba Kompasianer perhatikan beberapa nama pesohor, seperti Keanu Reeves (55 tahun), Tom Cruise (57 tahun), Fery Salim (52 tahun), Armand Maulana (48 tahun). Di usia yang sudah masuk kategori tua, tetapi badannya tampak segar terjaga dan kulit wajahnya kencang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun