Sekira bulan ketiga numpang di rumah kakak, saya mendapatkan panggilan pekerjaan dan diterima. Karena gaji awal masuk kerja masih sedikit, kakak ipar menahan saya untuk tidak ngekost.Â
Atas kebaikan ini, meskipun sudah kerja saya tetap mengerjakan pekerjaan rumah yang bisa dilakukan.
Begitu gaji pertama diterima, saya membelikan kaos dan mainan buat keponakan. Pulang kerja membawakan makanan buat kakak, sehingga rasa canggung itu benar-benar hilang.
Jelang setahun numpang di rumah kakak, akhirnya saya memutuskan pindah dan mencari kost dengan tempat kerja. Alasan saya agar hemat waktu, dan biar tidak terlalu kecapekan di perjalanan.Â
Maka kakak dan istrinya mengizinkan, tetapi saya diminta tetap datang secara berkala. "Jangan sampai nggak main sama sekali ya" pesan kakak saat itu.
Awal merantau, benar-benar membentuk kedewasaan bersikap dan berucap. Saya anak bungsu, di rumah biasanya masih membantah ayah dan ibu. Setelah numpang di rumah kakak, hal itu tidak bisa saya lakukan.
Kini setelah saya pindah ke Jakarta, hubungan dengan kakak ipar dan keponakan terjalin dengan baik. Mereka tak lupa mampir, kalau kebetulan ada perlu di ibu kota. Pun saya, mengajak anak istri menginap di rumah kakak kalau sedang ke Surabaya.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H