Berbahagialah, Kompasianers yang gemar dengan olahraga lari. Bagi saya, olahraga lari adalah cara efektif belajar mengelola dan atau mengalahkan ego. Dulu usai perang badar (salah satu perang yang sangat besar), Rasulullah bersabda bahwa kita pulang dari perang kecil menuju perang besar dan perang besar itu adalah melawan diri sendiri.
Saya yakin tidak ada yang menyangkal, bahwa sangat tidak mudah berjuang menaklukkan ego yang bercokol dalam diri sendiri. Lazimnya ego, maunya melakukan yang enak-enak saja dan membuat nyaman tetapi hasilnya bagus.
Misalnya yang paling simpel saja, penginnya makan yang enak-enak tanpa pilah pilih, seperti makan jeroan, gorengan, santan dan lain sebagainya. Tetapi pada saat yang bersamaan, tidak mau terkena kelosterol tidak mau terdampak darah tinggi.Â
Misalnya lagi maunya bermalas malasan tidak usah aktif bergerak, tetapi tetap punya badan yang sehat dengan berat badan proporsional, terbebas dari obesitas dan lain sebagainya.
Padahal hidup ini telah diatur sedemikian rupa, telah ditetapkan hukum sebab akibat, sehingga manusia akan mendapatkan sesuai apa yang telah dikerjakan. Azas keadilan berlaku dalam hidup ini, hasil akan menghampiri pada siapa yang berupaya.Â
Maka kalau ada brand atau instansi, yang melibatkan blogger dalam event seperti Healthies Run, Fun Run, Runner dan sebagainya (terkait dengan lari), saya tak enggan mendaftar.
Bukan karena jago lari, tetapi sebagai kesempatan bagi saya belajar menaklukkan diri sendiri. Keikut sertaan dalam event lari juga bukan diniatkan untuk menang (karena sadar kemampuan diri), tetapi murni untuk belajar menerapkan gaya hidup sehat dan menaklukan ego.
Hubungan Berlari dengan Belajar Mengalahkan Ego
Awal bulan ke sepuluh tahun ini, saya mendaftar event lari yang diselenggarakan oleh salah satu Kementerian. Seperti kegiatan lari pada umum, pagi sebelum matahari terbit sudah ada di lokasi. Coba perhatikan dari jam buka pendaftaran saja, bagi saya sudah tantangan untuk mengalahkan rasa malas.
Minggu pagi itu, saya sudah bangun jam tiga dini hari untuk bersiap-siap. Bersikeras meninggalkan empuk kasur dan selimut tebal, rela melawan dingin dan mengusir enggan. Â Mandi dini hari dan segera meninggalkan rumah, dengan roda dua menuju lokasi telah ditentukan.