Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seperti Rezeki, Jemputlah Jodohmu dengan Sepenuh Hati

16 Agustus 2019   17:04 Diperbarui: 16 Agustus 2019   17:52 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai orang beragama, kita yakin bahwa rejeki (dalam hal ini nafkah) sudah ada yang mengatur. Tetapi kita manusia sadar, bahwa ada tugas lain ditunaikan yaitu melakukan penjemputan.Dan atas usaha setiap orang, maka hasilnya (dalam ukuran harta benda) tidak sama, sunatullah telah mengatur sedemikan adilnya (walahu'alam).

Ada yang sudah banting tulang peras keringat, tapi hasil didapat tidak seperti diinginkan. Ada yang presentasi berhasil meyakinkan level manager, tapi sampai di meja bos besar ternyata ditolak mentah-mentah.

Sebaiknya kita berfocus pada memperbaiki cara menjemput nafkah, tidak sekedar pada banyak sedikitnya perolehan. Karena pada proses yang sungguh-sungguh tersebut, akan melahirkan  keteguhan serta kualitas mental.

Menjemput Belahan Jiwa dengan Sepenuh Hati

Pun menyoal jodoh juga sangat unik, ada yang berusaha ke sana ke sini, tetapi ternyata ketemunya justru tidak jauh-jauh. Pernah kejadian dengan teman semasa kecil saya di kampung, sudah merantau berlama-lama di tanah seberang, ternyata suaminya teman semasa SMP.

Saya sangat setuju, bahwa jodoh memang ada yang mengatur, bahwa tidak ada usia (yang dibilang) terlambat untuk sebuah pernikahan, bahwa kita akan menemukan jodoh pada saat yang tidak disangka.

Tetapi jangan lupa, bahwa ada kontribusi kita manusia di dalam bersua belahan jiwa, persis seperti analogi tentang menjemput rejeki yang saya tulis di awal artikel.

Illustrasi-dokpri
Illustrasi-dokpri

Agar rumah makan kita laris, kita musti mengolah menu makanan yang enak dan khas, kreatif dan berani tampil beda dibanding warung yang lain, memperbaiki pelayanan dan memperbanyak variasi makanan banyak.

Agar jasa ojol kita diberi bintang lima oleh pelanggan, maka kita musti murah senyum dan memasang muka ramah, kalau diajak ngobrol ditanggapi dengan baik dan sopan, begitu seterusnya dan seterusnya.

Maka ketika rumah makan kita didatangi banyak pelanggan, itu adalah akibat dari dari proses panjang yang dengan penuh perencanaan dilakoni. Maka ketika bonus layanan ojol kita berlimpah, sejatinya adalah dampak atas layanan terbaik yang dipersembahkan pada pelanggan.

illustrasi-dokpri
illustrasi-dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun