Berbeda dengan posisi berdiri, tubuh akan terpengaruh dengan gaya grafitasi bumi, Â sehingga ada upaya untuk mempertahakan keseimbangan postur tubuh. Kebayang, kalau kita berdiri dengan satu kaki, otomatis ada upaya untuk mempertahankan diri agar tidak jatuh.
Perilaku sedentary, disinyalir sebagai penyebab otot tubuh tidak mengalami kontraksi, dalam jangka panjang dampaknya pada kadar gula dan lemak dalam tubuh tidak turun karena tubuh tidak membutuhkan energi. Orang yang duduk lebih dari 8 - 11 jam sehari, Plasma LDL (kolesterol buruk) cenderung tinggi dan Plasma HDL Â (kolesterol baik) rendah.
Dr. Sophia Hage memberi tips sederhana untuk mengurangi kebiasaan sedentary, yaitu dengan bangkit dan berdiri selama dua atau tiga menit setelah duduk 2-3 jam. Kemudian membiasakan nonton tv sambil berdiri atau gerak badan (usahakan tidak duduk).
"Semakin sedikit waktu untuk duduk, sejatinya justru semakin baik untuk kesehatan," tambah dr Sophia.
Padahal kalau kita ( dengan sadar memilih) berdiri di kendaraan umum, bisa sekalian mengaktifkan otot perut sehingga lebih kuat, sekaligus menghindari perilaku sedentary. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H