Masih ingat donk, pada tanggal 21-22 mei 2019 yang lalu, buntut dari kerusuhan yang terjadi di depan kantor Bawaslu, maka aplikasi Watsup, Instagram dan Facebook menjadi lemot (untung twitter tidak ikutan). Banyak netizen mendadak galau di tweet, dalam cuitan-nya menyatakan bahwa hidup rasanya tidak lengkap tanpa media sosial (medsos).
Bagaimanapun, medsos ibarat pedang bermata dua, di satu sisi bisa bermanfaat di sisi yang lain bisa mengandung mudhorot. Semua tergantung penggunanya, bagaimana menyikapi dan memanfaatkan media sosial secara bijaksana agar memetik manfaat.
Terkait moment libur mudik lebaran, pasti donk pengin berbagi keseruan dan kebahagiaan bersilaturahmi di kampung halaman. Dan medsos, adalah tempat yang pas untuk membagikan keseruan itu.
Bertemu orangtua, sanak saudara, sanak kerabat, sahabat dan teman-teman lama, mantan gebetan #eh, teman musuhan selama SD atau SMP. Coba perhatikan beranda medsos di hari pertama lebaran (usai sholat idul fitri), saya berani tebak, akan bertebaran foto monumental khas lebaran yaitu foto bareng keluarga besar.
Keesokan harinya, di medsos unggahan foto berganti dengan foto bareng teman-teman SMP atau SMA (bisanya pada reunian). Duh, senengnya mengabadikan moment, terimakasih banget buat medsos (khususnya Om Max).
Aplikasi pendukung
Bagi saya, tiga aplikasi utama di atas cukup menonjol dan saya gunakan nyaris saban hari. Selain tiga di atas, ada beberapa aplikasi saya install, namun sifatnya hanya pendukung.
Seperti aplikasi untuk modifikasi atau kolase gambar, aplikasi jasa logistik (jarang banget saya pakai), aplikasi pembuatan vlog, online shop, konsultasi dokter dan beberapa aplikasi lain. Sejauh ini, saya saya sangat terbantu dengan aneka aplikasi yang saya instal sesuai kebutuhan.
----
"Ayah, kita mudik tanggal berapa" tanya sulung saya