Bagi Hanafi, mudik lebih dari sekedar bersua dengan orangtua atau handai taulan. Mudik ibarat perjalanan kehidupan, sejauh kaki melangkah akan kembali ke muasal. Kampung halaman adalah tanah tanah tumpah darah, menghadirkan kekangenan masa lalu, yang menuntut pemiliknya untuk menjenguk meski sesaat.
Pulang Kampung adalah cerminan sekaligus pengingat, bahwa suatu saat setiap kita akan pulang ke kampung yang sebenarnya. Yaitu kampung abadi tempat manusia berasal, kampung kekal bebas dari segala serba kefanaan.
Dari setiap pulang kampung ke pulang kampung, Hanafi berusaha menghadirkan benefit kebaruan, akan esensi kehidupan. Bahwa kita semua sedang berjajar panjang, menunggu disebutkan nama, sampai saatnya "Pulang."
"Han, Lebaran Pulang Kan," intonasi suara sepuh ibu, terdengar di ujung telepon.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H