--------
"Nasinya berapaan bu?" tanya saya
"Dua puluh ribu"jawabnya
Ketika saya hendak membayar dengan uang cash, si ibu mengatakan bahwa ditendanya menyediakan pembayaran memakai fintech (financial teknologi). Waaw, seketika saya merasa exited, meski berjualan dadakan (memanfaatkan moment ngabuburit), tetapi sudah aware dengan pembayaran non tunai.
"untung tokonya menerima pembayaran pakai uang elektronik, kalau hanya melayani cash, mungkin gue cuma bisa belanja dua atau tiga kain saja" kisahnya.
Mendengar kisah ini, saya ikut merasakan kelebihan pembayaran non tunai, masih menurut teman yang pulang dari NTT, Â kebetulan dia saat itu berada di daerah yang susah mendapatkan ATM.
Praktis Belanja dengan Uang Elektronik
"Ya, enak Pak, saya nggak perlu repot menyediakan uang kembalian" ujar bu Iis, ketika saya tanya manfaat menggunakan jasa pembayaran non tunai.
Selain itu, tidak perlu kawatir (apabila ada konsumen berniat nakal), menerima pembayaran dengan uang palsu, jadi lebih aman dan lebih praktis. Satu keuntungan lagi, meskipun ada potongan harga ke konsumen (misal ada discount 20%), tetapi pembayaran dari penyedia jasa fintech ke Ibu Iis tetap harga normal.
Siapa tidak senang, untuk harga 20 ribu, saya (selaku konsumen) cukup membayar 18 ribu, dan si penjual tidak dirugikan karena tetap menerima senilai harga awal. Sehingga penjual bisa lebih focus pada kegiatan penjualan dan memperbagus produk, untuk urusan pembayaran sudah ada pihak ketiga yang dipercaya mengelola dan mengatasi dengan aman.