Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Peran Keayahan dari Sosok Luqman Si Ahli Hikmah

19 Mei 2019   07:25 Diperbarui: 20 Mei 2019   16:48 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pecinta majlis taklim dan atau penggemar kajian bertema parenting, saya yakin tidak asing dengan nama Luqman al- Hakim (atau Luqman di Ahli Hikmah. Semalam saat ceramah jeda sholat taraweh, khatib menyebutkan, bahwa Luqman al-Hakim bukan seorang Rasul tapi namanya diabadikan dalam Qur'an yaitu di surat Luqman.

Ibnu Katsir berpendapat, nama panjang Luqman adalah Luqman bin unaqa'bin Sadun (mengacu dari Al-Bidayah wan Nihayah, Kitab sajarah yang disusun Al-Hafizh Ibnu Katsir). Beberapa riwayat (diantaranya) ada yang menyampaikan, bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu  tubuhnya pendek berhidung mancung.

Subhanalloh, sampai disini saya jadi merenung sekaligus tercerahkan, betapa siapapun kalau Allah menghendaki, akan diangkat derajadnya. Luqman terkenal dengan nasehat dan atau pesan kepada anaknya, diantaranya yang sangat berkesan di benak saya adalah

"Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal agar kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tidak ada satu pun orang fakir itu kecuali mereka mengalami tiga perkara, yaitu tipis keimanan terhadap agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu), dan hilang kepribadiannya. Lebih celaka lagi, orang-orang yang suka merendahkan orang lain dan menganggap ringan urusan orang lain."

------

happynazli.wordpress.com
happynazli.wordpress.com

Sejak menjadi ayah, saya mengagumi sosok Luqman Al-Hakim, bagi saya beliau adalah tokoh parenting kelas dunia. Meskipun hidup di jaman berbeda, namanya mengabadi, nasehat-nasehatnya dikenang sepanjang masa. Melihat sosok Luqman yang seorang tukang kayu, saya jadi teringat sosok mulia lainnya, yang latar belakangnya bukan dari strata sosial yang tinggi.

Sebut saja, Nabi Daud. pada usia delapan belas tahun, mendaftar sebagai prajurit di kerajaan Thalut, dan senjata andalannya adalah ketapels. Kemudian Nabi Yusuf, adalah anak yang dibuang saudara tirinya, kemudian dijual dan menjadi budak penguasa di kerajaan Mesir.

Dan paling pamungkas adalah Baginda Rasulullah, Muhammad SAW, semasa kecil beliau yatim piatu seorang penggembala kambing, beranjak remaja menjadi pedagang, dipercaya menjadi tangan kanan saudagar kaya (Siti Khadijah, yang kemudian menjadi istri), hingga mendapatkan wahyu dan diangkat sebagai Rasul, penyempurna risalah para nabi terdahulu.

Belajar dari manusia mulia pilihan, (kecuali Rasulullah dan para nabi) mereka adalah orang kebanyakan dan diangkat derajad karena keteguhan pada keyakinannya. Pun dengan Lukman Al-Hakim, beliau si tukang kayu yang teguh pada memegang amar ma'ruf nahi mungkar, dan selalu dinasehatkan kepada anaknya.

Nasehat Lukman tertuang dalam surat Alqur'am

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun