Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Membangkitkan "Mood" Anak agar Tidak Malas Sahur

11 Mei 2019   06:49 Diperbarui: 11 Mei 2019   09:21 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ceritakan Tujuan Puasa

Banyak anak belum paham, mengapa harus menyiksa diri menahan lapar dan haus dengan menjalankan ibadah puasa.Mengapa harus menanggung haus dan lapar, padahal ada makanan dan minuman sudah tersaji di meja makan. Bisa jadi mereka menyimpan tanya, tetapi tidak tahu bagaimana mengatakannya. 

Sambil makan sahur, bisa menjadi kesempatan orangtua menjelaskan kenikmatan berpuasa dengan bahasa yang mudah dipahami. Tugas kita mencari tahu, aneka kisah tentang puasa beserta keajaiban terjadi pada masa nabi atau jaman sesudahnya (biar praktis bisa googling untuk diceritakan ulang). Sayang kan, kalau teladan orang orang hebat jaman dulu, tidak kita masukkan dalam alam bawah sadar anak-anak.

Buat Kesepakatan Hadiah Setelah Berhasil

Masalah hadiah utuk anak setelah puasa, mungkin sebagian orangtua ada pro dan kontra. Tetapi sebaiknya berpikir postif saja, bahwa pemberian hadiah diniatkan untuk membangkitkan semangat berpuasa. Pada dasarnya anak-anak sangat suka akan hadiah, maka untuk tujuan baik, tidak ada salahnya membuat kesepakatan di awal bulan puasa.

Bahwa kalau genap puasa sebulan penuh , akan mendapatkan hadiah yang disepakati pula (usahakan yang bermanfaat). Hadiah ini bisa diucapkan dan menjadi cara ampuh, terutama pada saat membangunkan anak waktu sahur. 

Saya yakin, anak lebih semangat dann bergegas bangun, setelah mendengar atau diingatkan akan hadiah yang didapat pada ujung perjuangan menahan lapar dahaga selama Ramadan. 

Bagi orangtua perlu diingat, jangan membuat kesepakatan tentang hadiah yang sekiranya tidak sanggup diwujudkan. Hal ini untuk berjaga-jaga, agar kita para orangtua tidak ingkar janji. Pengingkaran oleh orangtua pada kesepatan dengan anak, dampak tidak baik dalam jangka panjang, anak akan terluka hatinya dan tidak percaya kepada orang tuanya lagi.

waspadaonline.com
waspadaonline.com

------

Saya yakin, masih banyak cara lain dan lebih manjur membangunkan anak saat sahur. Pada intinya, bagaimana agar anak semangat dan suasana sahur dilalui dengan riang. Kalau ada berkenan mau menambahkan tips di atas, monggo silakan dituliskan di Kompasiana, siapa tahu menginspirasi saya dan Kompasianer yang lain. -- selamat berpuasa--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun