Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peringatan 101 Azerbaijan, Antara Lagu Kebangsaan, Kuliner dan Gadis Perantauan

1 Mei 2019   04:29 Diperbarui: 1 Mei 2019   08:26 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruslan Nasibov dan Sofyan Djalil - dokpri

Tahun ini, adalah tahun kedua saya berkesempatan hadir, pada peringatan terbentuknya Azerbaijan sebagai negara Republik Demokratik.  Negara api ini memiliki sejarah panjang, dengan  tradisi dan budaya kuno, potensi sumber daya alam serta lokasi yang strategis.

Sekilas Azerbaijan

Azerbaijan terbentuk menjadi Republik Demokratik pada 28 Mei 1918, setahun berikutnya (1919) membuka hubungan diplomatik dengan negara lain, dan Turky adalah negara yang pertama menjalin hubungan diplomatik. Pada 28 April 1920, Azerbaijan menjadi negara bagian (baca dijajah) Uni Soviet.

Uni Soviet dinyatakan bubar pada 18 Oktober 1991, mengantar Azerbaijan untuk mendapatkan kembali kemerdekaannya. 28 Desember 1991 Indonesia mengakui kedaulatan Azerbaijan, dan pada 24 September 1992 menjalin hubungan diplomatik.

Pemerintah Azerbaijan membuka Kedutaan Besar di Jakarta pada 12 Februari 2006, sementara Indonesia membuka KBRI di Baku pada 2 Desember 2010.

Map on results of Armenian aggression
Map on results of Armenian aggression
Perkembangan pesat ditunjukkan Azerbaijan, berperan aktif dalam forum- forum International, aktif menjalin kerjasama regional maupun global, mewujudkan perdamaian dunia dan dialog antar bangsa.

Pembangunan infrastruktur dilakukan secara masif, yaitu pembangunan pelabuhan modern di Baku, rel kereta  api yang menghubungkan wilayah Turkiy. Fasilitas transportasi menghubungkan Teluk Persia, antara Asia selatan dan Tenggara melalui Iran dan Eropa utara melalui Rusia.

Keamanan energi Azerbaijan diakui, diwujudkan dengan proyek energi trans-nasional terbesar, pipa minyak mentah Baku- Tbilisi- Jeyhan. Serta coridor gas selatan (mencakup pipa gas TANAP dan TAP - , Baku melalui Georgia dan Turkiye ke Eropa sampai Italy).

Kantor Kedutaan Besar Azerbaijan di Jakarta- dokpri
Kantor Kedutaan Besar Azerbaijan di Jakarta- dokpri
Tahun 2015 diadakan Eropa Games pertama di kota Baku, di tahun yang sama digelar 'Islamic Solidarity Games IV'. Pada 'Davos World Economis Forum' menempatkan Azerbaijan peringkat ke 35, dengan daya saing yang diperhitungkan. Dan membawa Azerbaijan, sebagai peringkat tiga untuk pembangunan inklusif antar negara berkembang.

------

Suasana Ballroom Kempinsky Hotel Jakarta, malam itu cukup semarak, irama khas Azerbaijan berkumandang memenuhi setiap sudut ruangan. Aneka makanan tertata rapi tumpah ruah, sebagian nama menu cukup asing di telinga, setelah bertanya pada chefnya ternyata makanan khas Azerbaijan.

Ballroom Kempinsky Hotel-dokpri
Ballroom Kempinsky Hotel-dokpri
Beberapa wajah familiar petinggi negeri tampak hadir, seperti Sofjan Djalil (Mentri Agraria dan Tata Ruang, Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo) Muthia Hafidz (Anggota DPR-RI, Partai Golkar), Poppy Dharsono (Pengusaha dan Designer)

Membuka rangkaian acara, lagu kebangsaan kedua negara (Indonesia Raya  -- Azrbaycan Respublikasnn Milli Himni) dikumandangkan, sungguh saya sangat exited mendengar lagu kebangsaan Azerbaijan, meski tidak paham artinya saya merasakan kesyahduan melodinya,

Kemudian naik ke atas panggung Ruslan Nasibov, perwakilan Kedutaan Besar Republik Azerbaijan, dalam sambutannya, Nasibov menyampaikan, bahwa bahwa hubungan bilateral dan politik antara Azerbaijan dan Indonesia, didasarkan pada prinsip persahabatan, saling menghormati dan kerjasama.

"Kami bekerja sama sangat aktif dalam organisasi internasional, Indonesia dan Azerbaijan selalu mendukung di PBB, OKI dan organisasi international lainnya," ujar Nasibov.

Ruslan nasibov - dokpri
Ruslan nasibov - dokpri
Azerbaijan juga berbagi pengalaman tentang ASAN, "Azerbaijan Service and Assessment Network",  yaitu lembaga negara untuk layanan pemerintah bagi warga negara Azerbaijan. Sistem ini memberi kemudahan masyarakat untuk mengakses layanan teknologi modern, ASAN mendapat Penghargaan Layanan Publik PBB 2015, untuk penyediaan layanan publik yang patut dicontoh.

Nasibov menyinggung reformasi bidang ekonomi, selama 15 tahun terakhir tingkat kemiskinan Azerbaijan turun 5,4 persen dan tingkat pengangguran di angka 5 persen. Sementara dalam Gerakan Non-Blok (GNB), Azerbaijan akan menjadi ketua GNB dan akan mengadakan KTT GNB pada 21-26 Oktober 2019.

O'ya, Saya ingat komunitas pecinta film Kompasiana, KOMiK (Kompasianer Only Movie enthus(I)ast Klub) pernah terlibat dalam event 'Europe on Screen" 18- 30 April 2019. Nah, tahun 2019 adalah kali pertama keterlibatan Azerbaijan di "Europe on Screen", dan mengirimkan film "Ali & Nino" untuk ditayangkan di Jakarta, Medan dan Surabaya.

Ruslan Nasibov dan Sofyan Djalil - dokpri
Ruslan Nasibov dan Sofyan Djalil - dokpri
Pada kesempatan selanjutnya, harapan yang sama disampaikan Sofyan Djalil, bahwa Indonesia dan Azerbaijan dapat berkomitmen untuk memperkuat kemitraan strategis secara bilateral. Dalam hubungan sosio-budaya Azerbaijan, pemerintah Indonesia mencatat perkembangan positif, ditandai dengan pendirian Pusat Studi Indonesia di Baku dan Azerbaijan corner di Jakarta, pun pengembangan Pencak Silat di Azerbaijan banyak diminati.

"saya berharap semua inisiatif kedua negara di bidang politik, ekonomi dan budaya akan lebih mengembangkan dan memperkuat hubungan kita" tambah Sofyan Djalil.

Ruslan Nasibov bersama tiga Kompasianer, Agung han, Rahab G, Ade Andri- dokpri
Ruslan Nasibov bersama tiga Kompasianer, Agung han, Rahab G, Ade Andri- dokpri
-------

Malam mulai beranjak dan suasana perayaan semakin meriah, selepas ceremony saya punya kesempatan menikmati hidangan yang disajikan, Jujur, saya tidak ingin mengambil menu yang mainstrem, maka di undangan spesial ini saya sudah berniat mencari masakan khas Azerbaijan.

ini dia pojok menu Azerbaijan -dokpri
ini dia pojok menu Azerbaijan -dokpri
Dan, saya akhirnya menemukan "Lamb Shawarma Doner", sekilas memang mirip dengan kebab (saya memaklumi negara Azerbaijan dekat dengan Turky). Beirisi irisan kecil daging kambing, dibungkus tortilla, setelah dipanggang disajikan dengan rajangan tomat dan bawang bombay, agar lebih sedap disertakan saos cabe dan mayonese.

Selebihnya, saya memilih untuk mengonsumsi salad dan buah potong segar, ada juga jajanan pasar khas Indonesia seperti gethuk, bika ambon, kue lapis surabaya, dadar gulung.

Zaubar Malikaze - dokpri
Zaubar Malikaze - dokpri
Di tengah keramaian tamu, saya bertemu dengan Saubar Malikzade, gadis 21 tahun asal Azerbaijan yang tengah kuliah di UNY (universitas Negeri Yogjakarta). Sebagai perantau, Saubar sangat bahagia  bisa hadir dalam perayaan negara sendiri di negara orang, bahkan sempat terharu saat mendengarkan lagu kebangsaan Azerbaijan, makan makanan khas Azerbaijan dan ngobrol dengan orang azerbajian.

"Saya sempat bingung harus pakai bahasa apa," imbuhnya

Kompasianer berfoto dengan Ruslan Nasibov - dok WAG
Kompasianer berfoto dengan Ruslan Nasibov - dok WAG
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun