Merunut pengorbanan istri, dari sesaat sebelum akad, mengandung janin buah cinta dan melahirkan, mengasuh anak dan mengabdi pada suami sampai batas tak terkira. Rasanya sederet pengorban itu, bisa dijadikan alasan sang kepala keluarga, untuk memuliakan belahan jiwa yang rela dan merelakan dirinya.
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/04/27/merrid-5cc38ddb3ba7f7537f3da806.jpg?t=o&v=555)
Kalau kesadaran sikap saling berkorban dan menghargai ditanamkan dan ditumbuhkan, maka mustahil terjadi KDRT di dalam sebuah rumah tangga. Suami yang menyadari peran penting istri di sampingnya, tidak rela istrinya tersakiti oleh sikap dan perangi buruknya. -- Wallahu'alam - Â semoga bermanfaat-