Kemudian untuk mencari tambahan income, istrinya yang ibu rumah tangga, berjualan online, aneka barang kebutuhan rumah tangga. Kalau ada acara di sekolah anak atau ada arisan ibu-ibu, si istri menjual makanan baik yang sudah jadi (bisa langsung konsumsi) atau makanan mentah.
Sang suami juga masih mencari sampingan ini dan itu, kalau sedang hari libur tidak segan membantu istri mengantar pesanan makanan dan sebagainya. Dengan susah payah dan kerja keras, semua kebutuhan keluarga bisa tercukupi dan terpenuhi, meskipun tidak berlebihan.
Menurut pengakuannya , dari awal berkeluarga teman ini tidak (terbiasa) punya hutang, dia terbiasa menabung untuk kebutuhan yang perlu uang banyak. Sebagai orang beragama saya menyakini, kecukupan dan keberkahan dirasakan teman ini, pasti ada kontribusi sang ibu.
Ibu yang dikasihi dengan tulus, ibu yang selalu (berusaha) disenangkan hatinya, yang selalu dijunjung di setiap keadaan, akan melahirkan ridho. Dalam sujud panjang sang ibu, pasti dirapalkan doa untuk semua anak-anaknya tanpa pilih kasih, apalagi pada anak yang telah memberi perhatian khusus.
Tiba-tiba, saya pengin mematahkan Quote di awal artikel ini, "Seorang ibu mampu merawat sepuluh anak, dan  satu dari sepuluh anaknya mampu merawat seorang ibu"
- Semoga bermanfaat-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H