Tidak dicicip dulu sedikit sebelum mengambil, tapi langsung saja menyendok sesuka hati, yang penting kelihatan enak dan menarik perhatian. Maka jangan heran, seenak apapun makanan, meskipun di piring belum selesai dihabiskan, sudah kepikiran makanan lain dan akhirnya mengambil yang baru.
Alhasil perut kekenyangan, pulang dalam keadaan bega, bagian pingang tidak lagi muat ukuran lubang gesper yang biasanya dipakai. Berjalan susah karena lambung sedang menampung, mata diserang kantuk, akhirnya tertidur pada saat makanan belum selesai digiling pencernaan. Kebiasaan seperti Ini kalau keterusan, bisa menjadi muasal terjadinya kegemukan, kalau hal yang sama diteruskan bisa-bisa obesitas.
"Apa Bisa, tetap makan tapi berat badan terjaga?"Â Jawabnya sangat bisa. Metode ini saya dapati, ketika menghadiri kelas bersama ahli nutrisi dari sebuah klinik kesehatan.
Metode ini bisa diterapkan siapapun di manapun, adalah "mindfull eating" atau (bisa diartikan) makan dengan sepenuh hati (melibatkan seluruh indra). Caranya sangat sederhana, cukup meluangkan waktu khusus untuk makan, hadirkan pikiran dan perasaan pada kegiatan (makan) yang sedang dijalani.
Ambil makanan secukupnya di atas pirang, kemudian sendok dan pada saat mengambil perhatikan apa saja yang hendak kita masukkan ke dalam mulut (kita tahu apa yang sedang di makan). Lalu suapkan ke mulut dengan perlahan, rasakan dan kunyah dengan santai, nikmatilah saat mengunyah tersebut dengan sebaik-baiknya.
Rasakan cita rasa makanan tersebut di atas lidah, rasakan manisnya, asamnya, asinnya, gurihnya, semua rasa itu jelajahi satu persatu dengan kesungguhan. Kunyahlah makanan dengan pelan-pelan, nikmati butiran demi butiran nasi, telusuri suwiran daging yang lembut, pedas pada biji cabe dan rasakan tekstur makanan tersebut.
Saat menelan nikmatikah, makanan yang sudah dihaluskan gigi dan bercampur enzim di lidah, telah berpindah ke lambung. Resapi dan rasakan nikmatnya, bagaimana lambung siap menerima makanan yang telah dihaluskan untuk siap digiling pencernaan.
Biasanya nih, zat zat makanan yang bersarang di perut, seketika kita akan merasakan energinya ditandai dengan menyembulnya titik embun di pori-pori tubuh kita, bisa juga diikuti sendawa-- lega rasanya. Tahan dulu, jangan langsung menyendok makanan (yang baru) lagi, tetapi nikmati proses yang tengah berlangsung dalam tubuh kita.
Saya yakin, kalau cara makan ini dipraktekkan dengan berkelanjutan, niscaya kita ambil makanan secukupnya, dan kenikmatan makan akan bisa dirasakan. Makan dengan sepenuh hati, membuat prosesi makan menjadi menyenangkan, dan yang pasti mampu menjaga berat badan tubuh tetap ideal.
Saya jadi ingat, petuah sekaligus teladan Rasulullah SAW kepada umatnya, untuk makan setelah lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Konon, dari kebiasaan makan yang diterapkanm baginda Nabi memiliki perawakan yang proporsional dan ideal.
Saya sendiri, masih belajar untuk mempraktekkan mindfull eating, terus berusaha menjaga komitmen demi badan yang sehat dan segar.