Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Dampak Perudungan Tidak Melulu dari Sudut Pandang Negatif

3 Maret 2019   06:02 Diperbarui: 3 Maret 2019   21:29 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Orangtua mana tidak marah, mengetahui anak kesayangan mengalami perudungan atau penindasan atau bullying.

Kalau mau menuruti hawa nafsu, rasanya orangtua pengin turun tangan langsung, membalas rasa kesal dan pasang badan menghadapi si pembully.

"Biarin, biar saja KAPOK !!" batin orangtua

Kemarahan ini memang sangat wajar, justru aneh kalau orangtua tidak marah mengetahui anaknya ditindas.

Tetapi sebelum meluapkan amarah, ada baiknya dipikir panjang akibatnya, apakah tindakan orangtua melabrak pembully sebagai tindakan yang tepat. 

Yakin, pembully bakalan kapok kalau kita orangtua berhadapan langsung, entah sekedar ngomel atau benar-benar marah atau menasehati pada pembully.

Kalau memang sekedar menasehati pembully (dengan catatan tanpa pakai marah), mungkin masih mending dan aman sih. Tapi kalau sudah marah-marah, atau (amit-amit jangan sampai) pakai menyakiti fisik, pakai ancaman ini dan itu (namanya juga emosi) pasti sudah keterlaluan.

Padahal dengan alasan apapun,  (menurut saya) tetaplah tidak sepadan,  orangtua (notabene jauh lebih dewasa) berhadapan dengan anak-anak.

Si pembuly yang juga seusia anak kita, harusnya kita anggap sebagai anak sendiri, seharusnya justru kita timbul rasa kasihan.

"Anak ini, mungkin butuh perhatian lebih dari orangtuanya" gumam batin ini, ketika bertemu pembuly anak saya dan rasa kesal sontak lenyap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun