Hallo Kompasianer, sudah pada tahu kan Komik punya tantangan nulis. Hadiah disediakan cukup seru, yaitu nobar film Dilan 1991---pastinya makin pengin ikut dong.
Menurut mbak dan mas Admin Komik yang keren dan baik, pas acara nobar juga ada tantangan lagi, meski masih dirahasiakan dengar-dengar sih tidak kalah unik dan serunya.
Siapapun pasti punya nostalgia masa remaja, Â masa pencarian jati diri, masa masa diri ini masih bimbang dan labil. Ketika mengenang masa peralihan, terbit kelucuan, rasa kangen, rasa nyesel dan sebagainya, dan ujung-ujungnya kita memaklumi sendiri.
Dan saya, (ngaku nih) remaja tahun 90-an, tetunya rindu suasana masa lalu, dan hal ini berhasil dibangun dan ditampilkan pada film Dilan 1990.
Pengukuhan akan ke-remaja-an pada anak laki, biasanya diwujudkan dengan baju seragam gombrong, sekolah cukup membawa satu buku tulis dilipat dan diselipkan di saku belakang celana.
Kalau pengin sok jagoan, biasanya nge-gank dengan teman yang suka nongkrong, ngerokok dan gabung pada tawuran antar sekolah-- duuuh ini jangan dicontoh ya.
Balik ke Dilan deh.. Â Menyambung kekangenan masa remaja, saya tidak mau ketinggalan bergabung dengan tantangan Komik, demi menyaksikan sekuel kedua Dilan 1991- Kalian yang pengin ikut tantangan Cus di SINI.
Film Tema Remaja Paling Berkesan
Gita Cinta dari SMAÂ -- Semasa berseragam merah putih, TVRI adalah media hiburan andalan satu-satunya, Â dan setiap sabtu malam ada acara Film Akhir Pekan.
Film 'Gita Cinta dari SMA (produksi 1979) film yang berjaya di jamannya, pernah diputar di TVRI dan sangat berkesan di hati saya.
Film ini juga, mengantarkan pasangan Rano Karno (seagai Galih) dan Yessy Gusman (sebagai Ratna), sebagai pasangan romantis sepanjang masa --hanya di film saja ya.
Kisah paling epic Gita Cinta dari SMA, adalah saat hendak pulang sekolah rantai sepeda Galih copot kemudian keringat di kening diusap oleh Ratna.
Kisah cinta dua remaja mengalami sandungan, orang tua Ratna tidak setuju karena anaknya mau dijodohkan dengan seorang mahasiswa. Cerita dibangun di film ini menerbitkan rasa haru, menggambarkan perjuangan Galih berusaha mendapatkan cintanya.
Selama pemutaran di bioskop, Gita Cinta dari SMA berhasil mencetak rekor 'Film Terlaris III (1979) menembus 162.050 penonton.
Pada tahun 2016 'Gita Cinta dari SMA' di remake, menampilkan Refal Hadi (sebagai Galih) dan Sheryl Sheinafia (sebagai Ratna), uniknya Rano dan Yessy dilibatkan sebagai cameo.
Karkater dalam novel dan film cukup melekat di benak remaja kala itu, seperti Lupus, Lulu, Poppy, Boim, Gusur, Anto, Aji, Figi Alone, Adi Darwis dan lain sebagainya.
Lupus identik dengan permen karet, dan efeknya pada saya serta beberapa teman ikut-ikutan nguyah permen karet kalau berangkat dan pulang  sekolah.
Lupus  versi bioskop dimainkan dengan sangat bagus oleh (alm) Ryan Hidayat. Ryan yang kala itu sedang di puncak karir, turut memberi alasan bagi kami (remaja saat itu) ikut nonton ke bioskop. Kemudian didukung pemain lainnya, seperti Nurul Arifin, Sylvana Herman, Ita Purnamasari dan sebagainya.
Saking boomingnya film Lupus, akhirnya dibuat versi sinetron Lupus diperankan Oka Sugawa dan Rico Karinda untuk musim pertama,
Kemudian dibuat lagi sinetron session kedua, Lupus Milenia satu, Lupus diperankan Irgi Fahrezi didampingi Mona Ratuliu, sedang Lupus Milenia dua, menghadirkan Attar Syah dan Andhara Early.
Ada Apa dengan Cinta (AADC)Â -- setelah tahun 90-an film Indonesia sempat mati suri, awal tahun 2000 (tepatnya 2002) film Indonesia mulai siuman dengan dirilis film AADC.
Saya sempat nonton di bioskop daerah Tugu Pahlawan Surabaya (lupa namanya), membeli tiket pertujukan siang hari musti antre dan kursi benar-benar full.
Film berlatar kehidupan SMA ibukota, menampilkan karakter Cinta (diperankan Dian Sastro) dan Rangga (dipernakan Nicolas saputra). Rangga yang penyendiri dan cool, gemar membaca buku sastra, akhirnya bisa ditaklukkan cinta yang ngetop dan punya geng kekinian.
Kedekatannya dengan Rangga membuat sikap Cinta berubah, dan hal ini mengganggu hubungan pertemanan di geng Cinta. Dari sini konflik yang dibangun cukup unik dan khas remaja, pada ujung film terjadi perpisahan karena Rangga pindah ke luar negeri.
AADC berhasil memenangi lima piala citra pada Festival Film Indonesia 2004, dan sempat dibuat versi sinetron tetapi kurang berhasil. Merespon keinginan pasar, MiLes Production membuat sekuel kedua tahun 2016, dengan pemeran yang sama, Rangga dan Cinta sudah dewasa.
-00o00-
Tidak bisa dipungkiri, bahwa setiap masa ada film remaja yang mewakili jamannya, mewakili citarasa remaja kala itu menjadi bagian dari masa tersebut. Tiga judul film di atas, adalah beberapa film yang memiliki cerita dalam perjalanan masa dan menorehkan kenangan -- khususnya bagi saya pribadi.
Jangan ketinggalan ikut bernostalgia masa SMA, Â semoga kita berkesempatan mendapatkan tiket Nobar film Dllan 1991, Yuk ikutan !!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H