Berharap pada anak terkasih, kelak tidak mengikuti jejak orang tua, menjadi penjual meja keliling atau pencari makanan ternak.
Bayangkan, apabila para ayah dan ibu (pada contoh di atas) hanya separuh hati keluar dari rumah untuk menjemput rejeki. Mungkin saja si ayah pulang lebih awal, pundaknya tak tahan berlama memanggul beban, dilepas dengan harga tak balik modal.
Sementara si ibu balik kerumah lebih cepat, padahal rumput pakan ternak belum memenuhi keranjang digendongan. Sangat disayangkan waktu telah mereka 'investasikan' berlalu tanpa hasil maksimal dan memadai karena putus harapan.
Melakukan semua upaya dengan cinta, adalah menyelami rahasia kehidupan intu sendiri. mendekatkan diri pada hakikat penciptaan manusia. Bahwa manusia yang mengenggam cinta, akan bersua alasan keberadaannya di muka dunia. - salam-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H