Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Curhatlah pada Orang yang Tepat

10 Januari 2019   04:11 Diperbarui: 10 Januari 2019   05:41 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa bisa menjamin, dalam hidupnya terbebas dari masalah. Sekaya dan sehebat apapun seseorang, saya yakin pasti memiliki masalah. Setiap orang menghadapi dan menyelesaikan masalah, dengan cara berbeda sesuai kapasitasnya sendiri-sendiri.

Problem dihadapi seorang direktur, terkait dengan lajunya sebuah perusahaan. Persoalan seorang manager, bersinggungan dengan divisi yang dipegang. Pun masalah yang dipanggul karyawan biasa, masalah dihadapi office boy, memiliki tingkatan yang berbeda  termasuk dampaknya.

Masalah adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan, namun dari masalah juga, kita berkesempatan menggembleng diri menjadi tangguh. Kalau kita bisa mengelola masalah dengan baik, akan melahirkan sikap berserah pada Sang Pencipta, membuat diri lebih arif memandang hidup.

Namun manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, keberadaannya membutuhkan orang, untuk berkumpul, berkomunitas, berinteraksi dan berbagi. Berbagi bisa dalam banyak hal, misalnya berbagai harta kepada yang membutuhkan, berbagi ilmu, berbagi kisah yang dialami atau curhat.

Selain kepada Tuhan, curhat dilakukan kepada orang dipercaya, yang dianggap mampu memberi jalan keluar. Sehingga beban pikiran lebih enteng. Orang yang bisa melepaskan masalah, pikiran menjadi lebih tentram, bersemangat saat beraktifitas dan lebih leluasa dalam berkarya.

Namun kalau salah memilih teman tempat curhat, bisa-bisa  berakibat fatal, berpengaruh pada nama baik dan persepsi orang lain. Sifat manusia sangat mudah berubah, hubungan pertemanan bisa saja cepat berakhir, sahabat karib bisa berubah menjadi musuh.

Bahaya curhatan bisa saja muncul, apabila orang yang kita percaya (sebagai tempat curhat), membocorkan rahasia (curhatan) pada pihak lain. Alih alih menyelesaikan masalah, justru berpotensi menambah masalah baru, membuat malu diri sendiri karena aib tersebar. Untuk menghindari akibat tidak diinginkan, sebaiknya curhat pada orang yang tepat, yang bisa dijamin akan menjaga rahasia.

Mencari Tempat Curhat yang Tepat

Susah susah gampang untuk mencari tempat curhat yang tepat, apalagi kalau masih sendiri (bujang) dan berada di tanah rantau. Pengalaman saya, di perantauan kita bertemu teman senasib, secara alami akan dekat dengan sendirinya. Tapi jangan langsung percaya begitu saja, curhat pada teman baru kenal.

Kalau saya dulu punya strategi mengatasi kesepian, dengan telepon orang tua (biasanya ibu) di kampung secara berkala. Sedang ada masalah ataupun tidak, saya memiliki jadwal  untuk berkomunikasi seminggu sekali atau dua kali. Bisa bercerita apapun dialami, setidaknya punya tempat berbagi kisah.

Orang tua adalah orang paling tulus, dengan rela menyediakan diri menjadi pendengar yang baik, bahkan saat anaknya cerita hal remeh dan kurang penting sekalipun. Orang tua akan merasa lebih bahagia kalau anaknya bahagia, hatinya merasakan kedukaan yang sangat ketika buah hatinya bersedih.

Selain kepada orang tua, kita bisa curhat ke saudara kandung atau saudara sepupu atau ipar, atau bisa juga ke teman yang dipercaya. Menurut saya, baik curhat ke saudara (kandung, sepupu, ipar) ataupun curhat ke teman, sebaiknya tidak semua masalah diceritakan secara detil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun