Kalaupun menantu terpaksa harus bersabar (karena satu dan lain sebab), maka mantu dituntut lebih berbesar hati dan menerima keadaan. Sembari berusaha terus mencari jalan terbaik, agar hubungan antara mertua dan menantu semakin membaik.
Konflik dengan Saudara Ipar
Pasangan yang tinggal di rumah orang tua, sementara di rumah yang sama masih ada kakak atau adik satu atap, tentu ada tugas tambahan lagi. Saudara pasangan yang belum menikah (dan belum mandiri), biasanya lebih banyak tergantung terhadap orang tua dalam beberapa hal.
Anak mantu, bisa saja tidak cocok dengan saudara ipar. Masalahnya mirip dengan point kedua, sebagai saudara ipar dituntut lebih banyak legowo.
Konflik Anak dengan Sepupunya atau Saudara Ipar
Masalah tinggal di rumah mertua bertambah rumit, apabila ada lebih dari satu keluarga (kakak beradik) yang tinggal satu atap. Potensi konflik bisa terjadi, ketika masing masing keluarga sudah mempunyai anak, dan namanya anak kecil pasti ada saja pertengkaran.
Sangat mungkin, anak kita berantem rebutan mainan dengan sepupunya (anak dari kakak/adik). Atau bisa saja anak kita, tidak sengaja merusak barang milik om/tantenya.
Seorang kakek atau nenek, bisa saja (misalnya) lebih sayang atau lebih perhatian pada cucu tertentu dibanding cucu lainnya. Kita tidak bisa menyalahkan keadaan, karena banyak faktor melatarbelakangi, sehingga ada alasan si kakek/nenek sayang pada cucu yang diingini.