Merancang Kemapanan Kini dan Nanti Bersama Manulife

"Ketidakpastian adalah kepastian dalam hidup ini"

Siapa orang yang bisa menjamin, bahwa hidupnya akan selalu aman sepanjang hayat -- saya yakin jawabnya "Tidak Ada". Manusia memang makhluk lemah, bahkan tidak bisa menjamin dirinya sendiri. Namun manusia juga makhluk yang dimuliakan-Nya, dengan dibekali akal pikiran untuk mengelola kehidupan.

Dengan akal yang dimiliki, manusia diberi kemampuan melakukan upaya perlindungan dalam ketidakpastian yang dihadapi. Perlindungan untuk diri sendiri atau orang terkasih, perlindungan harta kepemilikan, perlindungan untuk usaha, kesehatan dan lain sebagainya. Melalui perencanaan masa depan yang baik, niscaya akan diraih kemapanan hari ini dan esok hari.

Manulife berkolaborasi dengan Kompasiana, menggelar acara bertema "Solusi Premium untuk Kemapanan Kini dan Nanti." Kegiatan yang digelar di daerah Jakarta Pusat, menghadirkan Finacial Planner, Pandji Harsanto. 

Menurut Pandji, siklus manusia hanya terjadi sekali dalam seumur hidup, yaitu masa anak-anak, masa produktif dan masa pensiun. Setiap siklus musti dimaksimalkan karena tidak akan terulang, termasuk bagaimana memaksimalkan dalam hal perencanaan keuangan.

Dalam pemaparannya, Panji memaparkan piramida perencanaan keuangan, Paling bawah adalah bagian paling lebar "Kebutuhan Primer (dana darurat, dana pendidikan)", kemudian di atasnya "Perlindungan Keluarga (Asuransi)",  di atasnya lagi "Tabungan, Deposito, Obligasi, Reksadana" menyusul "Property, kendaraan" dan paling puncak adalah "Warisan."

Piramida Perencanaan keuangan - kolkesi pribadi

Menyoal jenis investasi, (masih menurut Panji) berbeda antara yang diwujudkan dalam bentuk asuransi dengan bentuk lainnya (misal tabungan, deposito, property). Investai dalam bentuk (misalnya) tabungan/deposito, ahli waris musti berunding dulu tentang pembagian dan perlu persetujuan seluruh keluarga. Kemudian hatus mengurus surat keterangan ini dan itu, minimal surat keterangan dari kantor kelurahan (bisa bertambah kalau dibutuhkan).

Investasi dalam bentuk property, kejadian yang sering saya (atau anda juga) dengar dan baca di media. Hubungan persaudaraan bisa putus berantakan, karena tidak terjadi kesepakatan masalah pembagian warisan berupa tanah atau property.

Investasi yang diwujudkan dalam asuransi, bisa langsung dibagikan ke ahli waris, karena nama penerima warisan sudah dicantumkan dalam polish asuransi (kecil kemungkinan rebutan antar saudara). Selain  solusi membagikan warisan, Asuransi sangat memungkinkan pemegang polish, menentukan kapan pencairan sesuai jangka waktu diinginkan.

Seperti asuransi pendidikan, uang  dengan jumlah tertentu bisa keluar pada waktu diinginkan, misalnya ketika anak akan masuk SMP, akan masuk SMA atau akan masuk perguruan tinggi. Besaran nilai premi asuransi juga bisa menyesuaikan, dengan penghasilan yang dimiliki pemegang polish (sangat mungkin diupgrade).

Pandji Harsanto, Financial Planer - foto Daniel Mashudi

Mengelola Keuangan dengan Cara Sederhana

Meskipun memiliki dana di beberapa post, ternyata tidak tabu untuk punya hutang lho (tapi kalau tidak mendesak, sebaiknya jangan berhutang-- itu pendapat saya lho ya hehehee).

"Pastikan hutang tidak lebih dari 30% penghasilan," ujar Pandji. Jadi, kalau memiliki penghasilan bulanan (Misalnya) 10 juta, besaran hutang yang masih bisa ditoleransi di angka tiga juta.

Dana darurat juga perlu dipersiapkan, idealnya 6 kali dari penghasilan bulanan. Dana darurat, sebaiknya disimpan terpisah dengan dana operasional sehari-hari. Sisihkan juga 10 % untuk dana sosial, seperti untuk sedekah dan membayar zakat.

Manulife, Solusi Keuangan Premium

PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia), didirikan pada tahun 1985, bagian dari Manulife Financial Corporation, group penyedia layanan keuangan dari Kanada yang beroperasi di Asia.

Menurut Raymond Sung, Territory Head Manulife, selama 33 tahun beroperasi, Manulife Indonesia, telah memiliki 2,4 juta client, pada tahun 2017 telah menangani claim sebesar 6,6 Trilliun (dalam satu tahun) atau Rp. 18 Milliar/ hari, atau 753 juta/jam.

Raymond Sung, Territory Head Manulife

Pada saat terjadi bencana di Palu, Manulife tercatat paling banyak membayar claim. Kini sedang memepercepat pencairan claim, jatuhnya pesawat Lion Air sebanyak 10 polish.

Untuk semakin mengistimewakan pemegang polis, Manulife menawarkan solusi premium, untuk kemapanan kini dan nanti, berupa " Manulife Prime Assurance."

Sebagai pilihan cerdas, merencanakan peninggalan berharga bagi orang terkasih, untuk mempersiapkan diri dan keluarga menghadapi risiko penyakit kritis, serta memberikan fasilitas layanan kesehatan di berbagai belahan dunia.

Manulife Prime Assurance -dokpri

Program High Class, untuk orang high level ini, memberi manfaat perlindungan jiwa mulai dari Rp. 5 milliar, dengan alokasi investasi 80% dari premi diinvestasikan mulai tahun polis pertama. Sementara pada tahun kedua hingga kesepuluh, 100% alokasi investasi optimal.

Pemegang polis Manulife Prime Assurance, mendapat tambahan investasi hingga 75% dari premi, akan diinvestasikan pada tahun polis ke 6 hingga ke 10. 102 % premi dasar akan diinvestasikan, mulai tahun ke 11 dan seterusnya, kemudian manfaat akhir kontrak, mendapatkan uang sebesar nilai polis.

Dengan proses mudah, tanpa medical check up (sesuai usia masuk tertanggung). Pemegang polis mendapatkan pilihan asuransi tambahan eksklusif dan jaminan polis aktif selama 10 tahun pertama (mengikuti S&K)

Serta layanan Prioritas International MiAssist ; untuk kondisi darurat di seluruh dunia, Fasilitas Medical Second Opinion, Fasilitas Non-Medical Concierge. Kompasianer, yang ingin mengetahui lebih detik tentang Manulife Prime Assurance silakan klik www.manulife-indonesia.com