IIBF 2018 menghadirkan standbooth dari luar negeri, di panggung juga akan menampilkan narsum dari berbagai negara. Rilla Melati, aktris dan penulis dari Singapura, Â akan mengupas konten kreatif untuk anak, dalam takshow "Rediscovering Fun in Creating Creative Content for Singapore Malay Kids."
Ada juga ASEAN Book Council Prgoram, bersama Yayasan Pembangunan Buku Negara (YPBN) Malaysia. Dari negara Jerman, mengadakan diskusi panel di hari pertama IIBF, dengan tema "Women in Content Bussiness- ideas and Strategies." Masih ada lagi dari Uni Emirat Arab, Filipina, peluncuran buku Indonesia- Malaysia dan lain sebagainya.
Setiap penulis -- saya yakin-- pasti sangat senang, kalau tulisannya diangkat atau diadaptasi menjadi sebuah filmkan. Pelatihan yang diadakan di Summit Room, dengan tema "Memfilmkan Buku dan Membukukan Film" cocok untuk anda ikuti.
Pelatihan keren ini, menghadirkan Ody Mulya Hidayat (Produser), Putut Widjanarko (VP Operation PT. Mizan Publika), Mieske Taurisia (Produser) Fajar Bustomi (Sutradara) dan Sekar Ayu Asmara (Penulis, Produser dan Sutradara)
IRF dan Business Matchmaking
Indonesia Rights Fair (IRF), adalah pameran hak cipta untuk transaksi antar penerbit lintas negara. Penerbit literary agent dan pemilik hak cipta, dapat mempromosikan dan memamerkan buku unggulan. Peserta IRF didorong membuat janji ketemu, dengan prospek masing-masing di meja yang telah disewa.
Selain IRF ada juga Publishing Insights dan Business Matchmaking, khusus untuk penerbit luar negeri yang berpartisipasi di IIBF 2018.
Bursa Naskah dan Abnon Buku
Ayo, siapa yang sudah punya naskah buku tapi masih 'ngendon' di laptop. Kenapa tidak dicoba, ditawarkan ke penerbit melalui ajang IIBF 2018 ini.
Kompasianers bisa membawa naskah jadi siap cetak, sekaligus konsultasi seputar naskah yang sedang dikerjakan. Group besar seperti Gramedia dan Mizan, ikut di ajang mencari naskah ini.