Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sahur on The Road, Antara Manfaat dan Mudarat

4 Juni 2018   10:22 Diperbarui: 4 Juni 2018   10:30 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu'anhu beliau berkata, Nabi Shallallaahi 'alaihi wasallam bersabda, "Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam makanan sahur terdapat barakah" (Muttafaqun'alaih)

Ada lho orang yang berpuasa, tanpa sahurpun kuat puasanya -- dulu sewaktu masih bujang saya pernah kelewatan sahur, karena bablas ketiduran dan tidak ada yang bangunin. Tapi dari peristiwa kelewat sahur itulah, saya bisa merasakan betapa dahsyatnya niat orang berpuasa. Dari niat puasa itulah -- dibaca malam hari dan atau sebelum sahur-, kekuatan menahan lapar dan haus seharian seketika muncul -- Alahu Akbar.

Sahur termasuk sunah puasa, di dalam makan sahur terdapat keberkahan. Keberkahan bisa berwujud pada kesehatan, ketenangan hati, dilancarkan dan dimudahkan semua urusan, dan lain sebagainya. Saya tidak pernah ingin menyia-nyiakan makan sahur, meski dengan menu seadanya. bahkan seingat saya dulu pernah, pas bangun sudah mepet waktu imsya', akhirnya minum air putih saja.

Sahur, Suasana dan Fenomena yang Terjadi

Semasa masih kecil di kampung, corong masjid menjadi andalan warga desa untuk patokan makan sahur. Maklum saja pada tahun 80-an, kala itu belum ada siaran televisi yang on air pada dini hari. Saluran televisi hanya ada satu (TVRI), itupun mulai siaran pada sore hari. Ada satu media hiburan menemani, adalah RRI yang diputar ibu di ruang tengah untuk mendengarkan bincang-bincang sahur. Tapi saya kurang tertarik dengan siaran radio, karena terlalu banyak ngobrolnya dibanding putar lagu, hehehe.

Selesai makan sahur, saya memilih langsung keluar rumah dan bergabung dengan teman sepermainan. Berjalan memutar menyusuri jalanan kampung, setelah terdengar adzan subuh barulah mengubah arah jalan menuju masjid.

Selepas SMA kemudian merantau ke kota, saya merasakan perbedaan suasana sahur. Ketika kuliah dan bekerja di kota pahlawan, sering mendengar anak-anak di kampung beraksi pada jam dua pagi. Sekelompok anak beredar di seputaran kampung, menabuh bedug sembari membangunkan warga untuk makan sahur. Sebagai anak kost --kala itu--, saya bergegas menuju warung makan terdekat, bergabung dengan teman kost lain membeli makan sahur.

Begitu pindah di ibukota, perbedaan lebih drastis saya rasakan lagi. Suasana Sahur di Jakarta --menurut saya---lebih semarak, banyak masjid menyediakan menu sahur (selain berbuka tentunya). Bagi yang mau berhemat selama Ramadan, masjid menjadi jalan keluar yang tepat. Banyak masjid menerima donasi dari jamaah, khusus untuk menyediakan menu berbuka dan sahur. Masjid Istiqlal, konon di hari kerja menyediakan menu buka 2500 box/ hari dan 3.500 box untuk  weekend.

Bagaimana dengan Sahur on The Road ? Meski secara pribadi belum pernah terlibat, saya termasuk yang pro dengan sahur on the road. Dengan catatan mamatuhi aturan yang ditetapkan, sehingga bisa berjalan tertib aman dan tidak menggangu kepentingan umum.

Sisi kebaikan dari kegiatan sahur on the road, adalah menyebarkan inspirasi semangat berbagi. Betapa kita masyarakat Indonesia, sejatinya memiliki jiwa sosial (berbagi) yang tinggi. hal ini tampak dari diadakan buka dan sahur bersama di masjid, sebagian besar disumbang jamaah masjid bersangkutan.

Kegiatan Sahur on the road, adalah bagian dari inovasi berbagi kepada sesama. Tidak semua orang bisa menjangkau masjid,  bisa jadi karena faktor lokasi atau faktor lainnya. Dengan sahur on the road, memungkinkan mereka yang dipinggir jalan ikut menerima makan sahur dari donatur. Sedang masalah teknis kegiatan ini, seperti kurang tertib berlalu lintas dan lain sebagainya, sebaiknya menjadi bahan koreksi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun