Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Minuman Favorit Saat Puasa bagi Pelaku Diet

1 Juni 2018   11:02 Diperbarui: 1 Juni 2018   11:14 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
minuman favorit saya -dokpri

Terhitung dua Ramadan sudah, saya cukup selektif memilih menu untuk berbuka puasa. Termasuk minuman, sebagai asupan kali pertama dipilih setelah terdengar bedug maghrib.  Maka ketika datang di acara buka puasa bersama, melihat hamparan aneka ragam menu, tidak serta merta membuat saya kalap mengambil makanan. Apakah tersiksa? Awalnya iya, tapi lama-lama tidak.

Sekitar dua setengah tahun lalu, bobot tubuh ini nyaris satu kuintal kalau sedang di atas timbangan. Kalau anda pernah dengarr idiom "tubuh subur tanda makmur," mungkin kalimat ini yang saya pegang teguh. Saya makan tanpa kontrol, asal suka dan enak di lidah langsung dikunyah. Makanan mengandung gula dan minyak, tanpa ampun saya kunyah tanpa peduli waktu dan kondisi lambung. Tidak peduli lapar atau tidak, kalau pengin makan ya makan saja.

Hingga sampai pada satu titik menyadarkan tiba, malam hari saya tidak bisa bangkit dari kasur. Saat badan digerakkan sedikit saja, sakitnya minta ampun menjalar sekujur tubuh. Untuk bisa duduk dan berdiri dari ranjang, dengan bantuan istri dua tangan ini. Kala itu saya benar-benar merana, tidak bebas bergerak seperti biasanya.

Selang beberapa hari tubuh mulai membaik, bisa bergerak dan beraktivitas seperti biasa. mumpung kondisi badan sedang bagus, saya segera periksa dokter. Di ruangan tiga kali tiga berwarna serba putih inilah, rahasia dibalik tubuh gendut ini terungkap dengan seterang-terangnya. Beberapa nama penyakit disebutkan, menggoreskan perasaan was-was dan tekad kuat untuk segera berubah.

Keluar dari ruang dokter, semangat berubah langsung mengganda. Sejak  detik itu,  saya benar-benar mengikuti saran dokter dan ahli nutrisi yang saya temui.

Kunci perubahan itu, ada pada bagaimana memilih makanan dan minuman yang dimasukkan ke dalam tubuh serta merubah gaya hidup.

-00o00-

"lho, Badanmu kurusan sekarang"

Beberapa kali ketemu teman sesama blogger -- terutama yang lama tidak ketemu-, kalimat senada kerap terlontarkan. Kamis malam ketika datang di acara Prespektif Kompasiana, saya janjian dengan satu blogger Kompasiana yang lama tidak bersua. Teman karib ini mengatakan hal yang sama, saya menanggapi biasa biasa saja.

Dulu, kali pertama dikomentari 'kurusan' hati ini GR setengah mati. Tapi sekarang, tidak ada yang membuat berubah dengan dengan kalimat ini. Saya hapal kelanjutan obrolan, biasanya si teman minta tips bagaimana bisa menyusutkan lemak ala saya.

Separuh bulan Ramadan tahun ini terlalui, sejauh ini saya masih bisa menjaga pilihan asupan. Apa minuman favorit saya? pasti sudah bisa menebak. Adalah air putih menjadi tegukkan pertama, ketika bedug maghrib tanda buka buka puasa tiba.

Etapi, tidak hanya air putih saja lho. Saya juga suka minuman lainnya, yang penting tidak dicampur gula atau cream kental manis. Saya suka dengan air kelapa murni, air jeruk nipis peras murni yang agak asem-asem gitu, atau air putih yang dibuat infused water.

air putih favorit -dokpri
air putih favorit -dokpri
Air putih (baik pakai es atau tidak sama saja), tidak disangsikan kebaikannya. Selain sebagai penghilang dehidrasi atau haus, menjadi penyeimbang cairan dalam tubuh, mengontrol kalori dan menurunkan berat badan serta banyak manfaat lainnya -- sila googling.

Sementara air kelapa murni, saya meminumnya selepas sholat maghrib atau taraweh. Saya biasa membeli air satu buah kelapa utuh, di daerah saya harganya sepuluh ribu bisa diminum dua kali. Nah, air kelapa ini kaya manfaat, seperti meningkatkan kekebalan tubuh, melarutkan batu ginjal, baik untuk pencernaan dan banyak manfaat lainnya. Tapi ada satu manfaat yang membuat saya semakin cinta air kelapa, adalah membantu menurunkan berat badan.

Bulan puasa, menjadi moment sangat tepat meraih banyak kemanfaatan. Lambung kita dikondisikan kosong pada siang hari, memberi kesempatan beristirahat setelah sebelas bulan terus bekerja. Segala tindak tanduk dan ucapan kita tahan sedemikian rupa, sebagai saat untuk mengoreksi perilaku diri sendiri.

Perhatikan, secara sadar atau tidak, kita telah melakukan detok fisik dan spiritual. Hal ini semakin bagus, kalau kita memilih asupan yang baik untuk badan. Sayang kan, sudah seharian lambung dikosongkan, waktu buka diisi dengan asupan sembarangan.

Memilih minuman favorit saat berbuka, menjadi cara agar proses pembuangan racun dalam tubuh semakin sempurna. Saran saya bagi yang pernah sakit ini dan itu -- saya sudah praktekkan-, hindari memilih asupan yang manis --manis saat berbuka. Insyaallah kalau kita istiqomah, bisa menjadi kebiasaan sehat, bahkan pada hari --hari setelah selesai Ramadan.

Selamat berpuasa dan salam sehat

Agung Han

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun