Makanan yang diolah dengan cara digoreng, lumayan menjadi favorit anak-anak di rumah. Anak saya yang besar gemar dengan lele dan ayam goreng, sementara adiknya gemar dengan sosis dan nugget goreng.
Si ibu berkreasi agar ayam, lele, nugget dan sosis, bisa tampil tidak monoton setiap hari. Di lemari dapur ibunya menyetok bumbu siap pakai, seperti bumbu olahan semur, soto, opor dan bumbu pelengkap lainnya, bahkan tepung yang sudah tinggal campur air.
Khusus olahan dengan digoreng, ayam dan lele bisa disulap menjadi gorengan biasa dan goreng tepung. Pun untuk nugget dan sosis langsung digoreng biasa, atau bisa dibuat  sosis tumis dengan sayur.
Makanan Berkuah
Aneka makanan berkuah, sangat bisa dijadikan menu sahur agar lebih variatif. Kalau tidak sempat masak sendiri, bisa membeli di tukang soto pada malam hari kemudian disimpan di kulkas -- ingat ya kuahnya dipisah. Jelang sahur tinggal diangetin, sehingga tetap nikmat saat disantap.
Soto ayam membuat menu sahur bisa lebih berbeda, campuran bihun rebus, irisan kubis, tauge, potongan telur rebus dan suwiran ayam membangkitkan semangat santap sahur. Anak-anak juga gemar ceker ayam, yang direbus sampai benar-benar matang. Tulang ceker dengan mudah dipisahkan dari dagingnya, anak-anak menguliti sampai tak bersisa.
Â
Selain soto untuk olahan berkuah, menu pilihan untuk sahur, bisa dipilih seperti opor ayam, telur, tahu dan tempe. Atau bahan yang sama (tahu, telur, ayam, tempe), bisa disulap menjadi semur yang menggoda selera makan.
Saran saya, sebaiknya pilih olahan yang kuahnya tidak terlalu banyak (seperti sayur banyam, sop dan sebagainya). Makan sahur dengan kuah berlimpah, rasanya kurang pas mengingat waktu masih terlalu pagi -- tapi tergantung selera --.
Â
