Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Miniatur Pesantren Indonesia Ada di "International Islamic Education Exhibiton" 2017

24 November 2017   06:19 Diperbarui: 24 November 2017   07:17 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer di IIEE 2017 -dokpri

Seperti tanaman Keladi tikus, sebagai bahan obat untuk mengobati penyakit kanker. Tanaman Sambiloto, bahan untuk pengobatan darah tinggi, diabetes, sakit pinggang. Ada pohon ungu, sebagai bahan untuk pengobatan gula darah dan ambein.

Sementara itu ada pohon sambung nyawa, berkhasiat mengobati segala jenis penyakit. Pohon jinten, obat untuk panas dalam dan sariawan. Pohon dewa, bisa dimanfaatkan daun dan umbinya, untuk mengatasi sakit kanker dan sakit pinggang.

Aneka pohon herbal, dijual dengan kisaran 10 -- 25 ribu.

-0o0-

Kemenag bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI), untuk melakukan advokasi pesantren. Baik dari sisi management, penguatan usaha, pendampingan pemasaran.

Hal ini penting, demi meningkatkan kualitas pesantren, agar para kiai memiliki totalitas dalam mengajar.

Selama ini, selain mengajar, lazimnya Kiai memikirkan operasional Pontren. Dengan adanya kerjasama bersama BI, Kiai bisa focus mengajar, sementara BI melakukan penguatan dari sisi unit usaha.

Dr. Ahmad Zayadi, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kemenag- dokpri
Dr. Ahmad Zayadi, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kemenag- dokpri
"Beberapa pesantren, mendapat dampak ekonomi dari kerjasama BI dan Kemenag," Jelas Dr. Ahmad Zayadi, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kemenag,saat dijumpai Kompasianers.

IIEE 2017, membuka paradigma baru saya tentang Pesantren. Ajang keren ini, sebagai sebuah strategi kebudayaan, untuk mengenalkan pesantren, dengan bahasa masyarakat di luar pesantren.

Penyerahan Plakat dari Kompasiana kepada Dr. Ahmad Zayadi, -dokpri
Penyerahan Plakat dari Kompasiana kepada Dr. Ahmad Zayadi, -dokpri
Menurut Dr. Ahmad Zayadi, Pontren Indonesia telah menjadi destinasi pendidikan dunia lho. Terbukti, banyak santri dari Malaysia, Singapura, Thailand mendaftar dan belajar di Pontren Indonesia.

Trend menggembirakan tengah terjadi, Pontren Indonesia kini diminati oleh santri dari Sudan dan Arab Saudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun