Memasuki bulan Agustus, suasana kampung kami terasa berbeda. Tapi saya yakin, bukan kampung kami saja yang bersolek diri. Suasana serupa, pasti terjadi di kampung Kompasianers di seluruh Indonesia.
Warna merah putih mendominasi, bertebaran dimana mana mulai dari kampung sampai perkotaan. Merah dan putih teraplikasi, mulai dari plastik segi empat sepuluh kali limabelas centimeter yang digantung meriah. Plastik berjajar rapi, dengan lipatan pada bagian pinggir kemudian dimasukkan benang woll.
Dipasang membentang di ujung pinggir genteng rumah penduduk, ada juga yang dipasang menyilang zig zag, melintang di jalanan kampung. Ujung plastik bagian bawah serentak melambai-lambai, ketika diterpa angin yang sedang lewat.
Sementara bendera merah putih berbahan kain, tegap berdiri disangga tiang bambu setinggi dua menter. Dipasang di depan setiap rumah warga, ada yang dipasang di halaman atau tiang cukup disangkutkan di pagar teras.
Warna merah putih juga diwujudkan dalam bentuk umbul umbul, biasanya dipasang di pinggir jalan raya. Khusus umbul umbul, memiliki ukuran lebih panjang dengan lebar menyesuaikan.
Semarak perayaan hari kemerdekaan selalu terasa, perasaan suka cita terpancar di semua sudut negeri tercinta. Semangat perjuangan masihlah cemerlang, memasuki 72 tahun usia kemerdekaan bumi pertiwi.
Pada riuh rendah sejak awal bulan delapan, pagi ini pandangan saya tak bisa lepas dari dinding di sebuah rumah. Lukisan kreatif bercorak jiwa muda, berada di tembok rumah depan gang menuju jalan raya. Perjalanan pagi mengantar anak ke sekolah, selalu melewati pemandangan mengesankan ini.
Melihat lukisan indah warna warni, sejenak mampu menyingkirkan penat dan beban pikiran. Saya tersenyum sambil manggut-manggut penuh arti, betapa seni sangat bisa menjadi pelampiasan semua rasa.
Marah sedih, bahagia suka cita, jengkel gelisah dan apa saja bisa diekspresikan melalui kesenian atau lukisan khususnya.
-0o0-
Teringat pada saat kunjungan ke pabrik Faber Castell di daerah Cibitung, bersama teman teman Kompasianer pada bulan Juli yang lalu. Faber Castell merk alat tulis ternama, sedang menggalakkan kampanye Art4All atau seni untuk semua orang tanpa terkecuali.
Disadari atau tidak, setiap orang sungguhnya terlahir sebagai sebagai seniman. Pada saat belia, kita semua akrab dengan kegiatan menggambar dan atau mewarnai. Anak anak pada usia PAUD dan Taman Kanan, identik dengan pelajaran seni baik menyanyi atau menggambar.
Kemudian masuk sekolah dasar, kesenian khususnya menggambar masuk dalam daftar mata pelajaran. Pun dalam kegiatan ekstrakulikuler, menggambar menjadi satu diantara beberapa pilihan kegiatan. Berlanjut hingga sekolah atas, menggambar masih tercantum dalam jadwal pelajaran.
Setelah masa sekolah usai, barulah perjalanan hidup mulai ditentukan sendiri sendiri. Apakah talenta menggambar tetap terpelihara apakah diabaikan, menjadi pilihan dan keputusan setiap orang.
Namun satu hal saya sadari, bahwa mewarnai bisa sebagai cara untuk relaksasi. Menggoreskan warna di atas kertas, bisa membuat pelakunya tenang seperti tenggelam dalam lingkaran waktu. Keasyikkan mewarnai, membuat perjalanan waktu tidak begitu terasa.
Saya pernah mempraktekkan, ketika mengikuti sesi mewarnai pada kunjungan ke pabrik Faber Castell. Coba saja anda praktekkan, lepaskan semua beban pikiran dan segera mulai goreskan aneka warna.
Pointilism ; teknik mewarnai dengan point atau titik titik, sangat cocok diterapkan pada bidang yang sempit. Ujung conector pen Faber Castell sangat pas untuk tehnik ini, karena cukup menempel ujung connector pen langsung keluar warnanya.
Contouring ; teknik mewarnai bidang dengan garis mengikuti lekuk bidangnya, cocok diterapkan untuk bidang yang luas. Sehingga proses pewarnaan bisa leluasa, dalam membuat garis lekukkan mengikuti bidang yang tersedia.
Patterning ; mewarna bidang kosong dengan motif atau pola, dengan bentuk yang sama dan diulang ulang. Msalnya membentuk spiral, bunga bunga, bintang, kue, hati dan lain sebagainya. Bentuk yang sama terus dibuat, sampai bidang tersebut penuh.
Squiggling ; teknik membuat garis tidak beraturan, seperti benang kusut atau mie instan. Seperti diterapkan pada gambar domba di bagian tubuh, biasanya digores garis bulat kecil bersambung seperti benang, cara ini sangat bagus untuk melatih motorik,
Shading ; teknik membuat gambar seperti bayangan, hasil gambar nampak seperti dua atau tiga dimensi.
Menggambar plus mewarnai, bisa berfungsi untuk bercerita atau pelampiasan emosi. Kalau kita merasa lega atau lepas beban setelah menggambar, berarti kita bisa mindfull dan berkegiatan mengambar.
Tebal tipisnya garis dan warna, pemilihan warna yang digoreskan di atas kanvas, sangat bisa mewakili perasaan di pelukis itu sendiri. Seni bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan positif, sekaligus untuk mengeratkan kebersamaan.
Persis seperti pada suasana jelang perayaan kemerdekaan, kini sedang terjadi di kampung kami. Pesan dan ajakan bergembira, benar benar sampai pada kami para warga. Kami gotong royong menyambut hari kemerdekaan, terwujud dari hasil karya yang ada di lingkungan kami. Â
-0o0-
Kegiatan yang melibatkan anak dan orang tua juga, bekerjasama dalam membuat karya kreatif dengan conector pen. Bisa dibuat mainan pesawat, miniatur candi,bangunan gedung, robot-robotan dan aneka mainan lainnya.
Semua kegiatan yang melibatkan panca indera, bisa mengoptimalkan dan memberi rasa yang natural. Berbeda dengan kegiatan berbasis digital, cenderung tidak memberi pengalaman alami.
Seperti menggambar dan mewarnai melalui laptop, kalau ada salah garis atau warna bisa diganti dengan mudah. Bahkan proses pewarnaan sangat instan, cenderung tidak mengasah jiwa seni pelakunya. Mewarnai secara digital, lebih sedikit peluang untuk menumbuhkan kepercayaan diri. Â
Hal inilah yang membulatkan tekad Faber Castell, terus berkiprah dan menggelorakan semangat Art4All. Seberapa maju era digital tengah berlangsung, kegiatan menggambar dan mewarnai tidak pernah akan hilang.
-0o0-
Mendekati tanggal tujuhbelas agustus, ada lomba mewarnai diselenggarakan di kampung kami. Anak anak berduyun dan antusias mengikuti lomba ini, membawa peralatan sendiri sendiri. Anak saya yang masih kelas 1 SD tidak ketinggalan, ikut ambil bagian sebagai peserta.
Connector pen Faber Castell menjadi andalan, mengikuti lomba yang diselenggarakan di RT. Meski tak ada target menang dan membawa hadiah, lomba menggambar bisa menjadi ajang menumbuhkan keberanian si kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H