Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hari Pertama Mengantar Anak ke Sekolah

18 Juli 2017   05:30 Diperbarui: 18 Juli 2017   06:34 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrasi - dokumentasi pribadi

Percakapan sekitar tiga menit, bagai memunculkan kembali matahari yang tenggelam. Terbetik kabar, beberapa siswa mengundurkan diri dari sekolah impian. Nama anak kami berada di nomor urutan teratas di daftar cadangan, berhak mengisi bangku kosong yang ditinggal pemiliknya.

Keikhlasan yang berbuah manis, rejeki manusia memang tidak akan pernah tertukar. Ketika segenap daya dan upaya dikerahkan, kalau memang belum bagian kita tak juga tergapai tangan.

-0o0-

illustrasi- dokumentasi pribadi
illustrasi- dokumentasi pribadi
Seminggu sebelum masuk sekolah Madrasah Ibtidaiyah, wajah putri kami cerah dan terlihat sangat antusias. Mulai mengatur buku dan alat tulis, memasang sampul dan menempel nama di depan buku.

Tas warna pink gambar Little Poni disiapkan,  dibeli pada saat pertengahan kelas TK B. Tas  ukuran besar dibeli dari tabungannya, dipersiapkan khusus untuk bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah.

Kami orang tua tak mau kalah gembira, mengantar anak menuju tempat mengasah kepandaian. Sepanjang perjalanan sejauh lima kilometer, menjadi moment berharga tidak boleh dilewatkan. Saya berusaha menggali perasaan anak anak, sekaligus memberi masukan tentang sebaik sikap selama di kelas baru.

Orang tua yang mau mendalami perasaan anak-anak, bisanya akan mendapat keuntungan ganda. Si anak lebih terbuka, akan bercerita sekecil apapun yang dialami di luar rumah. Bagi orang tua sangat penting, kisah yang diceritakan anak bisa menjadi fungsi kontrol.

Kedekatan dengan anak bisa dibangun melalui komunikasi dua arah, salah satunya melalui kegiatan mengantar ke sekolah.

Saatnya kita para orang tua, menyempatkan diri untuk mengantar anak ke sekolah. Sebagai tabungan memori anak anak, akan dikenang kelak saat mereka beranjak dewasa.

Saya yakin, Ayah dan bunda pasti pengin kenal dengan teman atau guru di sekolah. Saat anak berkisah tentang nama teman atau guru di sekolah, ayah dan bunda bisa membayangkan wajah dari nama disebut. 

Mengantar anak ke sekolah adalah waktu mujarab, memberi wejangan dan berbagi pandangan. Sebagai wujud perhatian dan kasih sayang, bentuk kedekatan tidak bisa diganti dengan apapun. Kalaupun ayah dan bunda memang sangat sibuk, tidak ada salahnya kalau seminggu sekali saja disempatkan mengantar buah hati. -salam-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun