Real food adalah makanan sesungguhnya, yang tumbuh di tanah, akarnya mendapat pasokan makanan dari dalam bumi, disinari matahari, mendapat siraman air. Pada bahan makanan seperti inilah, seharusnya kita memperbanyak konsumsi.
Setahun terakhir saya banyak konsumsi buah dan sayuran, tidak lupa olah raga dan minum air putih yang banyak. Pada Ramadan yang baru saja berlangsung, konsumsi buah menjadi asupan pada waktu berbuka dan sahur.
Drastis saya kurangi makanan yang digoreng, asupan dengan kandungan glukosa yang tinggi juga dihindari. Mengganti dengan makanan yang diolah dengan cara direbus, sumber karbohidrat diganti dengan karbohidrat kompleks (umbi-umbian)
Sesekali makan gorengan atau gula tidak masalah, asal segera dimbangi buah dan olah raga. Namanya manusia, tak dipungkiri ada keinginan makan ini dan itu. Selama tidak keterusan boleh saja, tapi musti tahu batasan batasannya sendiri.
"Kamu awet muda ya" ujar teman SD saat lebaran lalu.
"O'ya" jawab saya singkat
Upaya keras yang telah dilakukan, ternyata tidak hanya berakibat pada lunturnya lemak saja. Sirkulasi darah berubah menjadi lancar, menyebabkan kulit lebih cerah dan kencang serta rambut tebal.
Bagi Kompasianer's yang berniat diet, mulai dari sekarang tanpa alasan apapun. Segera rubah mindset, bahwa kesehatan adalah aset mahal yang tidak bisa diganti dengan apapun. --salam sehat-Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H