Baru memasuki pekan pertama bulan Juli, menandai kembalinya aktivitas seperti sebelum mudik lebaran. Undangan acara mulai menghampiri KomiK, seperti Rabu malam (5/ 7'17) ada KomiK Nobar Filosofi 2 di Plaza Indonesia XXI.
Sepuluh KomiK'ers hadir dalam Spesial Screening, yang dihadiri sutradara, produser dan para pemain Filosofi Kopi 2. Tak pelak kehadiran bintang ternama disambut meriah, pengunjung berkesempatan berfoto bersama sang idola.
Bagi Komik'ers yang sudah menyaksikan Filosofi Kopi pertama, pasti sudah kenal karakter Ben dan Jody. Karakter dua sahabat dalam film ini, diilhami dari karakter di Buku karya Dee Lestari.
Ben dan Jody adalah dua sahabat yang saling melengkapi, Chicko Jericho sebagai Ben dan Rio Dewantoro sebagai Jody. Keduanya cukup sukses membawakan karakter ini, permainan mereka cukup seimbang dan mendalam.
Dalam sekuel pertama, dikisahkan Cafe Filosofi Kopi di Melawai Jakarta tutup. Dua sahabat memilih keliling Jawa dan Bali, dengan membawa serta mobil VW Kombi yang berfungsi sekaligus sebagai Cafe.
Ben sungguh terlihat profesional dalam meracik Kopi, sangat lihai mengoperasikan peralatan dan mengukur kopi. Makna dibalik setiap cangkir Kopi mampu dijelaskan secara detil, sehingga "ruh" filosofi Kopi seolah ada digenggaman Ben.
Sementara Jody memiliki type bisnisman muda, pintar dalam management dan mengelola keuangan. Termasuk piawai menyakinkan investor baru, setelah Cafe Filosofi Kopi di Melawai hendak dihidupkan lagi.
Perjalanan keliling Filosofi Kopi terpaksa berakhir di Bali, bermula dari kehilangan rekan kerja dan dua barista handalan. Satu partner dengan alasan hamil, dua barista lainnya memiliki mimpi mendirikan cafe.
Tiga tenaga barista baru pilihan Jody, diberhentikan Ben dengan alasan skill tidak sesuai dengan standart ditetapkan. Maka dua sahabat memutuskan kembali ke jakarta, berniat menghidupkan Filosofi Kopi di Melawai.
Tara (diperankan Luna Maya) investor  berhasil diyakinkan, berniat menghidupkan Filosofi Kopi di Melawai. Semula Jody keberatan dengan niat Tara membeli hampir separuh saham, namun akhirnya setuju dengan catatan ada tambahan clausul dalam perjanjian.
Filosofi wajah baru hadir dengan barista baru bernama Brie (diperankan Nadine Alexandra), Barista pilihan Jody ini kerap bersitegang dengan Ben perihal cara meramu Kopi.
Persahabatan Ben dan Jody benar-benar dipertaruhkan, antara mempertahankan idealis dan keberlangsungan Cafe Filosofi Kopi.
-0o0-
Terus terang saya kurang suka karakter Ben, terlihat begitu temperamen dan tidak gampang menerima pendapat orang lain. Namun pada sisi lain ada yang sangat inspiratif, karakter Ben begitu total dalam pekerjaan.
Ben selalu sepenuh hati meracik secangkir Kopi, menghidangkan dengan penuh kesan kepada setiap konsumen. Setiap kopi yang disajikan, disertai filosofi mendalam yang mengesankan penikmatnya. Ben begitu mencintai kopi, sehingga paham dengan pembibitan, penanaman sampai biji kopi yang berkualitas.
Tiba-tiba saya jadi ingat puisi Kahlil Gibran tentang kerja.
Jikalau engkau bekerja dengan cinta
Engkau menyatukan dirimu dengan dirimu
Kau satukan dirimu dengan orang lain dan sebaliknya
Serta kau dekatkan dirimu dengan Tuhan
Dan apakah yang dinamakan bekerja dengan cinta?
Laksana menenun kain dengan benang yang ditarik dari jantungmu
Seolah- olah kekasihmulah yang akan mengenakan kain itu
Bagai membangun rumah penuh kesayangan,
Seolah-olah kekasihmulah yang akan mendiaminya di masa depan.
--- dan seterusnya.
Kehadiran dua karakter Tara dan Brei, mendapat porsi yang lumayan banyak dalam Filosofi Kopi 2. Membuat perseteruan antar karakter semakin melebar, bahkan beberapa penonton comment konfliknya cenderung membosankan.
Terlalu banyak kisah dibalik empat karakter diangkat, focus dan atau perhatian penonton semakin meluas. Meski  sejatinya ada benang merah, lagi lagi jalan cerita focusnya kemana mana.
Bebebrapa brand sponsor dipasang kurang rapi, seperti scene Jody mencuci muka dengan merk ternama. Ada yang cukup menggelitik saat di Jogja, di body mobil terpampang nomor telepon sebuah jasa travel.
"Nomor teleponnya gampang banget diingat" celetuk kursi sebelah sambil tersenyum.
Namun ada juga produk sponsor cukup nyambung dengan adegan, seperti Ben dan Jody yang naik ojek online. Banyaknya merk yang bekerjasama, menurut saya Filosofi Kopi cukup diminati pemasang iklan.
O'ya, lagi lagi ada satu scene yang membuat blogger berbangga. Ben, Jody, Tara meeting serius dengan seluruh karyawan termasuk Brei sang barista. Tiga pemegang saham Filosofi Kopi dibuat gelisah, ketika seorang food blogger membuat review tentang Kopi di Filosofi Kopi---ah blogger semakin menanjak.
Selebihnya film Filosofi Kopi cukup menarik, banyak kalimat kalimat filosofis yang bisa diresapi. Saya beri acungan jempol untuk Chicco, karakter Ben berhasil membuat saya sebal namun kagum dengan totalitasnya meracik kopi. Passion menjadi kata kunci yang saya petik, agar setiap pekerjaan bisa dikerjakan sepenuh hati. --salam-
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI