Kita mau memaksa diri bangun dini hari untuk sahur, memperbanyak baca Qur’an dan sholat makam. Segala perbuatan dan perkataan buruk disingkirkan, kerennya semua dilakukan dengan penuh kesadaran pikiran.
Semantara untuk detox fisik, secara kasat mata bisa kita dilihat dengan mengurangi asupan tubuh. Kalau sudah dari pagi sampai siang pencernaan istirahat, perlu digenapkan dengan asupan baik pada malam hari.
Jangan main hajar saja, makan sepuasnya di malam hari seperti ajang balas dendam. Tapi perhatikan kebutuhan, agar nutrisi yang diperlukan tubuh benar terpenuhi. Memang kata “kenyang” setiap orang berbeda, tapi setiap diri pasti bisa mengukur porsi yang pas untuk lambung sendiri.
Seperti sabda baginda Nabi, “makanlah setelah lapar dan berhenti makan sebelum kenyang”. Maka kita perlu waspada dan jujur terhadap takaran, jangan sampai saking enaknya makan tiba-tiba perut merasa ‘bega’/ kekenyangan.
Agar pencernaan tidak kaget setelah kosong, bisa lho buah-buahan menjadi pilihan konsumsi. Baik saat sahur atau berbuka, beberapa buah diyakini sangat cocok sebagai menjaga asupan setelah pencernan beristirahat. Betapa buah seperti pisang, jambu, nanas, pepaya, apel dan masih banyak buah lainnya sangat bermanfaat –semoga di lain artikel bisa saya tulis secara khusus.
Karbohidrat dari dari ubi atau singkong termasuk karbohidrat kompleks, jenis karbohidrat ini butuh proses lama diproses dan dibuang menjadi kotoran. Karbohidrat dari umbi-umbian bisa tersimpan di bawah otot, mampu menjadi cadangan yang mengubah lemak menjadi energi.
Bumi indonesia punya buah beraneka macam, bisa menjadi konsumsi pilihan saat puasa. Perbanyak makanan organik (tanpa masak), karena makanan organik itu ringan dicerna dan enzimnya masih hidup.
Serta Jangan lupa saat sahur atau berbuka banyak minum air putih / mineral , agar pada siang hari tubuh tidak dehridasi.
Ingat ya !
Dengarkan kebutuhan tubuh secukupnya, konsumsi makan real food/ organik agar badan sehat lebih langsing. Yuk, manfaatkan Ramadhan untuk detox spiritual dan fisik, biarkan langsing menjadi bonusnya. –salam-