Sore ini (6/5’17) perjalanan di dalam perut bus Trans Jakarta, meskipun berdesakan dengan penumpang lain, namun perasaan ini terasa plong dan semua lelah terbayar sudah. Setelah berjibaku dari jam 8 pagi di Setiabudi Building, menjadi panitia Event Komik Danamon “Saatnya Sineas Perempuan Pegang Kendali di kancah Film Nasional.”
Puncak acara hari ini, adalah puncak perjalanan yang dimulai dari bulan februari setelah dicetuskan team Kompasiana kepada saya selaku admin KOMIK.
Masih terekam jelas, ketika meeting perdana dengan team Danamon, team Kompasiana, dan tiga admin Komunitas lainnya. Kepala ini sesak dengan gagasan- gagasan, bersamaan itu ada muncul perasaan gamang melangkah, mengingat saat itu saya admin tunggal untuk Komik.
Bagaimana tidak bimbang, selama menghandle kegiatan KOMIK saya cukup kerepotan, meskipun dibantu Mbak Nindy sebagai admin Kompasiana yang “mengurus” komunitas. Saya yakin kesibukan beliau sebagai admin Kompasiana, selain KOMIK masih mengurus puluhan komunitas lainnya di bawah Kompasiana. Tenaga dan pikiran mbak Nindy yang terbatas, selain membantu event Komik harus ekstra membagi waktu untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Dalam meeting perdana, saya diharuskan mencari penulis exclusive untuk menulis seputar film jelang event Komik Danamon. Tersebutlah beberapa nama diajukan, yang sudah saya amati memang kerap menulis tentang film di Kompasiana. Melihat gaya tulisan dan diksinya yang kaya, tak butuh waktu panjang untuk menunggu disetujui nama-nama tersebut.
“Kenapa tidak sekalian dijadikan admin komik” celetuk benak ini.
Kepalang tanggung, akhirnya penulis exclusive ini sekalian saya “paksa” menjadi admin KOMIK. Gayungpun bersambut, K’ers Dina Mardiana dan K’ers Dewi Puspa bersedia diajak mengurusi kegiatan-kegiatan di bawah payung KOMIK.
Dengan dua nama ini, kegiatan KOMIK berubah drastis menjadi lebih ‘berwarna’. Apalagi sebelumnya kami saling kenal, mudah menjalin komunikasi dan bekerjasama dengan baik. Dari network yang masing masing kami miliki, mulai terbuka kerjasama dengan pihak kedua.
-Tapi khusus tulisan ini, akan membahas perjalanan selama event Komik bareng Danamon saja.-
Kami bertiga cukup serius mempersiapkan Event KOMIK Danamon, sembari menghandle kegiatan KOMIK Nobar. Mulai mencari lokasi event sebagai prioritas pertama, kami sudah lakukan sejak awal bulan maret. Dari hasil browsing muncul beberapa nama cafe, kami pilih yang memiliki fasilitas studio untuk memutar film.
Selain perjuangan mencari Venue yang penuh keseruan, memilih narasumber juga tak kalah seru. Menyusuri link yang muncul setelah googling, sampai mengerucut pada dua nama Swastika Nohara dan Balda Zain Fauziyah. Saya kepoin akun sosmed keduanya, sembari berusaha mencari nomor contact.
Setelah dua nama narsum ‘dikantongi’, saya bertugas menghubungi mbak Swastika dan admin Dewi Puspa menghubungi Balda.
Sungguh cukup susah memadankan waktu yang pas, antara ketersediaan venue dengan jadwal narsum. Dari awal Event Komik Danamon disetting untuk digelas akhir pekan (hari Sabtu), notabene caffe banyak yang sudah dibooking jauh-jauh hari oleh pihak lain.
Alhasil pemilihan tanggal pelaksanaan acara molor dari rencana awal, semula akan digelar pada bulan April terpaksa mundur pada awal bulan Mei. Saya sampai ‘mengancam’ admin lain, ngambek tidak mau menghubungi narsum kalau waktunya digeser lagi—hehehe.
Mbak Swastika paling sering saya sodori kata-kata maaf, untuk pergeseran acara dan otomatis beliau harus menyesuaikan dengan kegiatan lainnya—makasih banget mbak Tika.
“Deal 6 mei 2017, tolong siapkan berita admin”
Kabar ini sungguh menggembirakan, selain ingin segera kelar urusan, sekaligus tak sabar mengejawantahan gagasan yang sudah tercurahkan sampai sejauh ini. Saya sengaja merubah diri menjadi orang yang sangat cerewet (padahal aslinya memang cerewat-hahaha), kerap kali bertanya kapan berita admin bisa dipublish.
Demi menghibur diri sendiri, sengaja saya menyimpan artikel siap tayang di fitur draft pada akun Komik Kompasiana. Mengingat saya tidak selalu siap di depan laptop, bisa koordinasi tinggal Klik fitur Publish setelah mendapat persetujuan.
Rabu 3 Mei menjelang makan siang, melalui chat mbak Nindy mengabarkan bahwa artikel pengumuman event Komik Danamon sudah ditayangkan. Sontak di group WA admin Komik kami mengucap syukur, dengan sigap membagikan link ke medsos untuk mendapatkan peserta.
Sambil menunggu hari sabtu, saya rajin mengechek daftar peserta yang sudah mendaftar. Mengingat kebiasaan blogger atau Kompasianer’s, sudah punya acara lain yang discedule jauh hari. Sedangkan admin Dina pamit tidak bisa hadir, mengingat dari jauh hari sudah ada kegiatan lebih dulu dijadwalkan.
Sabtu, 6 Mei 2017.
Saya berusaha se’relaks’ mungkin, meski beberapa teman comment terlihat grogi pada wajah ini. Perasaan rasanya belum tenang, sebelum melihat narsum sampai di lokasi acara.
Maka ketika melihat narsum Balda datang paling awal, menyusul narsum Swastika hadir ketika peserta sudah mulai datang, hati ini bertambah plong. Alhamdulillah, akhirnya acara diskusi dan nonton berjalan dengan lancar.
-0o0-
Langit Jakarta semakin redup, titik hujan tipis mulai berjatuhan mengiringi bus Trans jakarta menembus kemacetan. Dengan dua kali transit, sampailah kaki mengayun di Stasiun Palmerah. Masuk ke dalam commuter line, kelelahan badan disambung dengan keinginan terkatup dua kelopak mata.
Separuh perjalanan Event Komik Danamon terlampaui, setelah ini masih ada kelanjutannya yaitu blogcompetition. Setidaknya beban sudah selesai tujuh puluh persen, mengiringi serangan kantuk di perjalanan kereta menuju rumah. –salam-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H