Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Buah Melon dan Inovasi

17 Maret 2017   08:17 Diperbarui: 17 Maret 2017   08:29 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah Melon bentuk kotak-dokpri

Gaya hidup sehat sebenarnya murah dan mudah, rutin berolah raga dan memperhatikan asupan dalam tubuh. Perbanyak minum air putih, kurangi makan gorengan dan yang manis manis. Selebihnya, upaya mempertahankan kebiasaan baik tersebut.

Untuk mengganti konsumsi makanan manis, buah bisa menjadi penggantinya. Manis alami yang dihasilkan buah, selain sehat tentu banyak keuntungan didapati tubuh. Kalau sudah gemar makan buah, jangan lupa pilih buah buahan lokal.

Mengonsumsi buah lokal, bisa menjadi perwujudan rasa cinta tanah air. Membeli buah hasil petani buah Indonesia, berarti membantu kesejahteraan saudara sebangsa. Kalau saja setiap rumah di nusantara, setiap hari konsumsi dua buah lokal saja. Permintaan buah pasti meningkat, sehingga senyum petani akan mengembang.

Buah lokal bisa dibeli dimana?

Banyak tempat menjual buah lokal, bisa di pasar tradisional, pasar modern atau supermarket.

Buah Lokal dan Inovasi.

Saya masih ingat awal th 90-an, kala itu buah melon sedang ramai diperbincangkan. Buah berkulit tebal warna hijau, benar-benar merebut perhatian menjadi primadona. Buah melon masuk jajaran buah mahal, memerlukan perawatan ekstra hati hati. Mulai masa tanam sampai siap dipetik, mendapat perlakuan istimewa layaknya bayi baru lahir.

Ibu saya yang pedagang kecil, musti berpikir ulang membeli melon. Uang belanja terpaksa disisihkan sedikit demi sedikit, setelah terkumpul baru merasakan buah dambaan hati.

Hal serupa mungkin bisa kita saksikan, terjadi pada awal kehadiran buah klengkeng, buah naga atau beberapa nama buah lainnya. Mahalnya biaya pembibitan dan perawatan, menyebabkan mahal harga jual.

Seiring perkembangan teknologi, kini buah melon semakin banyak di pasaran. Sesuai hukum pasar, semakin banyak penawaran harga mulai bervariasi. Ibarat pepatah ‘ada harga ada rupa’, demikian pula terjadi pada buah melon.

Buah Melon-dokpri
Buah Melon-dokpri
Melon masuk dalam suku labu-labuan, buahnya segar disajikan sesuai selera. Bisa dipotong dengan irisan panjang, betuk kotak dadu atau bulat untuk campuran sup buah. Warna Daging ada yang putih, bahkan ada warna merah tergantung kultivarnya. Memiliki tekstur yang lunak, terasa empuk saat digigit dan dikunyah.

Beberapa jenis buah melon bisa dilihat, ada Rock Melon, Honey Melon dengan kulit hijau. Sementara untuk Golden Melon, memiliki tampilan beda dengan warna kuning keemasan--makanya dinamakan golden melon.

Golden Melon lebih manis dan renyah, didalamnya memiliki banyak manfaat

  • Kandungan Vitamin C manjur mengobati sariawan, menghaluskan kulit dan meningkatkan daya tahan tubuh
  • Antioksidannya sebagai penangkal serangan radikal bebas, penyebab kanker dan penyakit jantung.
  • Kaya serat, cocok untuk melancarkan BAB sekaligus mengatasi masalah pencernaan,
  • Menurunkan resiko stroke, mencegah penggumpalan darah  sekaligus melancarkan aliran darah.
  • Menurunkan resiko penyakit ginjal, menyembuhkan penyakit eksim
  • Rasanya yang segar, membantu menyembuhkan penyakit panas dalam.

Aneka cara konsumsi buah melon, mulai dari yang praktis sampai dimodifikasi. Cara paling simple, cukup dicuci, dibelah menjadi beberapa bagian, dibuang kulitnya kemudian langsung dimakan. Kalau mau agak repot, bisa dijadikan campuran sup buah, atau di tusuk seperti sate kemudian dicampur lelehan cokelat.

Buah melon sangat bagus dikonsumsi, utamanya sebelum makan besar atau makan utama. Selain berguna menahan nafsu makan, juga menghindari perut kembung. Makan buah setelah makan besar, bisa menyebabkan perut merasa tidak nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun